BREAKING NEWS
Jumat, 26 September 2025

Spanduk ‘Lawan Raja Yang Zholim’ Muncul di Medan, Satpol PP Belum Tahu Menahu

BITVonline.com - Sabtu, 24 Agustus 2024 04:20 WIB
Spanduk ‘Lawan Raja Yang Zholim’ Muncul di Medan, Satpol PP Belum Tahu Menahu
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN –Kota Medan belakangan ini dikejutkan oleh kemunculan sejumlah spanduk dengan pesan politik yang cukup mencolok. Salah satu spanduk yang menarik perhatian bertuliskan “Lawan Raja Yang Zholim”, yang terpasang di beberapa lokasi strategis seperti Jalan SM Raja Medan dan kawasan Istana Maimun. Selain itu, spanduk lain dengan tulisan “Kami Menolak Untuk Tidak Bersuara” juga tampak di Jalan Amaliun Medan. Namun, sejumlah spanduk tersebut kini sudah tidak terlihat lagi, dengan spanduk di Jalan SM Raja yang diketahui sudah dicabut.

Menyusul kemunculan spanduk-spanduk tersebut, Kepala Satpol PP Kota Medan, Rakhmat Adi Syahputra Harahap, mengaku tidak mengetahui informasi terkait pencabutan spanduk-spanduk tersebut. “Belum tahu tentang spanduk itu, kita saat ini berpusat di DPRD Sumut tentang demo yang ada di kantor DPRD Sumut,” ujar Rakhmat saat dihubungi pada Jumat (23/8/2024). Pernyataan ini menegaskan bahwa Satpol PP Kota Medan belum memiliki keterangan resmi mengenai tindakan pencabutan spanduk yang sempat mengundang perhatian publik.

Kemunculan spanduk dengan pesan kontroversial ini tidak terlepas dari dinamika politik yang sedang berlangsung di Indonesia. Dalam beberapa hari terakhir, isu politik semakin memanas setelah Ketum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengeluarkan pernyataan mengenai “Raja Jawa” dalam Munas Partai Golkar yang berlangsung pada Rabu (21/8/2024). Dalam pernyataannya, Bahlil menyebutkan istilah “Raja Jawa” dengan nada candaan, memperingatkan kader partainya untuk tidak sembarangan berurusan dengan sosok yang dimaksud.

“Soalnya, Raja Jawa ini, kalau kita main-main, celaka kita. Saya mau kasih tahu aja, jangan coba-coba main-main barang ini. Waduh, ini ngeri-ngeri sedap barang ini, saya kasih tahu,” kata Bahlil dalam acara tersebut. Pernyataan ini mengundang spekulasi mengenai siapa sebenarnya yang dimaksud oleh Bahlil, karena ia tidak menjelaskan secara spesifik.

Bahlil juga menambahkan bahwa dampak dari peringatannya sudah terbukti, meskipun ia enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai maksud dari istilah “Raja Jawa” dan implikasinya. “Sudah, waduh ini, dan sudah banyak. Sudah lihat kan barang ini kan, ya tidak perlu saya ungkapkan lah,” ujar Bahlil, meninggalkan banyak pertanyaan dan spekulasi di kalangan publik.

Kehadiran spanduk-spanduk dengan pesan politik yang provokatif ini mencerminkan ketegangan dan ketidakpuasan di masyarakat terkait isu-isu politik dan pemerintahan saat ini. Meskipun spanduk-spanduk tersebut sudah sebagian besar dicabut, pesan yang disampaikan tetap meninggalkan dampak dan memicu diskusi di kalangan warga Medan.

Kepala Satpol PP Rakhmat Adi Syahputra Harahap juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus memantau situasi terkait dengan spanduk-spanduk politik yang muncul. Sementara itu, masyarakat di Medan diharapkan dapat memahami konteks dan latar belakang dari pesan-pesan yang disampaikan melalui spanduk-spanduk tersebut.

(N/014)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru