BREAKING NEWS
Jumat, 20 Juni 2025

Rupiah Terus Melemah Sejak Pagi, Efek Pembahasan RUU Pilkada?

BITVonline.com - Kamis, 22 Agustus 2024 05:09 WIB
71 view
Rupiah Terus Melemah Sejak Pagi, Efek Pembahasan RUU Pilkada?
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

BITVONLINE.COM –Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami pelemahan signifikan di pasar valuta asing pagi ini. Berdasarkan data dari Bloomberg, kurs rupiah pada pukul 08:50 WIB berada di Rp 15.499 per dolar AS, melemah 64 poin atau 0,41 persen dibandingkan dengan penutupan sebelumnya. Hingga pukul 11:35 WIB, pelemahan rupiah semakin dalam, mencapai Rp 15.577 per dolar AS, yang berarti penurunan sebesar 78 poin atau 0,50 persen.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengungkapkan bahwa pelemahan rupiah pagi ini lebih dipengaruhi oleh faktor eksternal ketimbang faktor internal di Tanah Air. Menurut Ibrahim, faktor eksternal memberikan kontribusi sebesar 70 persen terhadap pergerakan rupiah, sementara faktor internal hanya berkontribusi 30 persen.

“Pelemahan mata uang rupiah ini disebabkan oleh data eksternal yang sangat kuat. Pengaruh faktor internal, termasuk gonjang-ganjing perpolitikan dalam negeri, memang ada, tetapi kontribusinya relatif kecil,” kata Ibrahim kepada kumparan, Kamis (22/8).

Baca Juga:

Salah satu data eksternal yang mempengaruhi adalah prediksi lonjakan angka pengangguran di Amerika Serikat yang akan dirilis pada malam ini. Prediksi ini membuat banyak ekonom di Amerika dan Eropa memandang bahwa Amerika mungkin tengah menghadapi krisis ekonomi. Hal ini kemudian berdampak pada pasar saham global, termasuk saham-saham teknologi yang mengalami penurunan di Amerika dan Eropa.

“Jatuhnya saham-saham teknologi di Amerika dan Eropa berdampak pada pasar saham di Indonesia,” tambah Ibrahim. Ia juga menyoroti ketakutan akan perang yang semakin meluas, terutama konflik terbuka antara Rusia dan NATO serta memanasnya situasi di Timur Tengah. Konflik-konflik ini turut menyumbang tekanan terhadap nilai tukar mata uang di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Baca Juga:

Meski faktor eksternal mendominasi, Ibrahim mengakui bahwa situasi politik dalam negeri turut mempengaruhi nilai tukar rupiah. “Gonjang-ganjing perpolitikan di dalam negeri membuat situasi menjadi kurang stabil, yang turut berkontribusi pada pelemahan rupiah,” ujarnya.

Hari ini, tengah berlangsung aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR, Istana Presiden, dan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) oleh berbagai kelompok masyarakat. Demonstrasi ini, yang terkait dengan proses revisi RUU Pilkada, turut menjadi bagian dari ketidakpastian politik yang dirasakan di pasar.

Ibrahim memproyeksikan bahwa pelemahan rupiah mungkin akan terus berlanjut hingga penutupan perdagangan hari ini. Namun, ia tetap optimistis bahwa rupiah akan menguat pada pembukaan perdagangan hari Jumat, 23 Agustus 2024. “Saya perkirakan pelemahan rupiah tertinggi hari ini adalah 80 poin, dan jika menurun, kemungkinannya di kisaran 40 sampai 50 poin. Setelah gonjang-ganjing Pilkada mereda, rupiah diharapkan akan menguat kembali pada hari Jumat,” imbuhnya.

Dengan situasi yang penuh ketidakpastian ini, pelaku pasar dan masyarakat diharapkan untuk memantau perkembangan lebih lanjut dan mempertimbangkan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi nilai tukar mata uang.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Puteri Leida Harahap Desak Kejari Tapsel Tuntaskan Dugaan Penyelewengan Dana Desa Sipange Godang
Laporan Pencurian di Polres Langkat Tiga Tahun Mandek, Pengadu Kritik Kinerja Penyidik
Menteri PKP Maruarar Sirait Tegaskan: Tidak Ada Larangan Punya Lebih dari Satu Rumah
Facebook Segera Hadirkan Fitur Keamanan Passkey untuk Akses Akun Lebih Aman di Aplikasi Mobile
Ganjar Pranowo Wakili Keluarga Bung Karno dalam Haul Bung Karno ke-55 di Blitar
XLSMART Tingkatkan Konektivitas & Literasi Digital di Aceh Pasca Merger XL Axiata–Smartfren
komentar
beritaTerbaru