JAKARTA – Pengumuman dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Utara menyoroti tantangan serius yang dihadapi dalam pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) akibat banjir yang melanda wilayah tersebut. Kondisi ini memicu kerusakan pada sebagian logistik pemilu, yang mempengaruhi kemampuan pelaksanaan pencoblosan di TPS yang terkena dampaknya.
Abie Maharullah, dalam keterangan yang disampaikannya, menegaskan bahwa sebanyak 17 TPS tersebar di dua kelurahan, yaitu Pegangsaan Dua dan Sunter Utara, terdampak langsung oleh banjir tersebut. Kerusakan logistik terutama terjadi di Kelurahan Pegangsaan Dua, meliputi TPS 149 hingga TPS 153, serta di Kelurahan Sunter Jaya yang mencakup 12 TPS dari TPS 141 hingga TPS 153.
Menurut Abie, untuk memastikan kelangsungan proses demokrasi yang adil dan transparan, diputuskan untuk menggelar pencoblosan susulan di TPS yang terdampak banjir. Namun, kepastian terkait rencana ini akan ditentukan dalam rapat pleno yang akan digelar lebih lanjut.
Roy Andrian, Ketua RW 08 Kelurahan Sunter Jaya, turut memberikan gambaran tentang kondisi logistik pemilu yang terendam air di ruang serba guna Rukun Warga (RW). Meskipun terkena dampak banjir, pihaknya tetap bertekad untuk menyelamatkan logistik tersebut agar tetap dapat digunakan dalam proses pemungutan suara susulan nantinya.
Situasi ini mencerminkan tantangan yang harus diatasi dalam menjaga kelancaran pelaksanaan pemilu di tengah kondisi darurat seperti banjir. Langkah-langkah yang diambil oleh pihak terkait, seperti KPU Jakarta Utara dan RW setempat, menunjukkan upaya serius untuk memastikan hak demokrasi tetap terlaksana meskipun dihadapkan pada berbagai kendala. Diharapkan rapat pleno selanjutnya dapat mencapai kesepakatan yang dapat memberikan solusi yang terbaik untuk menjaga integritas dan keadilan dalam proses pemilu di wilayah terdampak.
(A/08)
17 TPS Jakut Terkendala Banjir, Usulkan Gelar Pemilu Susulan karena Surat Suara Rusak