SUMENEP-Ketua Komisi APemilihan Umum (KPU) Sumenep, Rahbini, dengan tegas membenarkan bahwa para petugas yang ditempatkan di wilayah kepulauan harus bekerja tanpa henti, baik siang maupun malam, meskipun dengan fasilitas yang minim. Hal ini disebabkan oleh ketentuan bahwa tidak ada dispensasi khusus yang diberikan oleh pusat, sehingga logistik harus sampai tepat waktu di setiap desa dan Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada H-1 Pemilu. Bahkan, Polisi dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) turut serta membantu dalam pengangkutan logistik, meskipun tugas utama mereka seharusnya hanya menjaga.
Rahbini juga menyoroti upaya penyesuaian jadwal kapal dengan kondisi alam yang seringkali tidak menentu. Terkadang, meskipun kapal telah bersandar di pagi hari, namun karena kondisi cuaca yang buruk, mereka terpaksa menunggu hingga malam hari untuk melanjutkan perjalanan. Rahbini menegaskan bahwa tidak ada toleransi terhadap keterlambatan dalam pengiriman logistik tersebut.
Menurutnya, pengiriman logistik Pemilu di wilayah kepulauan Sumenep merupakan tantangan berat yang harus dihadapi. Di samping infrastruktur yang buruk, para petugas pemilu juga harus memastikan agar sampai tepat waktu di pulau-pulau kecil terisolasi, yang rata-rata memakan waktu perjalanan laut sekitar 7 jam menggunakan perahu kayu kecil.
Rahbini menunjukkan penghargaannya terhadap dedikasi dan kesungguhan para petugas pemilu yang bekerja dengan ikhlas demi terlaksananya Pemilu 2024. Meskipun honor yang mereka terima besarnya sama dengan wilayah di daratan, mereka tetap mengemban tugas dengan penuh tanggung jawab.