
Kebakaran Rumah Warga, Satgas Yonif 741/GN Pos Turiskain Sigap Padamkan Api di Belu
BELU Aksi cepat dan tanggap ditunjukkan oleh personel Satgas Pamtas RIRDTL Yonif 741/Garuda Nusantara (GN) dari Pos Turiskain saat memb
Peristiwa
Medan – Calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut) nomor urut 2, Edy Rahmayadi, mengungkapkan momen tegang yang dialaminya saat debat Pilgub Sumut yang berlangsung pada Rabu, 6 November 2024. Dalam kesempatan tersebut, Edy merasa dadanya hampir meledak akibat pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh lawannya, Bobby Nasution. Namun, Edy memutuskan untuk tetap melontarkan pertanyaan terkait isu yang cukup sensitif, yakni masalah ‘Blok Medan‘ yang menyeret nama Bobby Nasution.
Dalam acara silaturahmi dengan Forum Masyarakat Etnis Sumut Bersatu (Formestu) di Medan, Sabtu (9/11/2024), Edy Rahmayadi menceritakan pengalamannya saat debat, terutama terkait dengan isu yang menurutnya harus segera dibicarakan untuk klarifikasi.
“Kadang kala pada saat debat, mau meledak dada saya itu, saya ngomong ke kanan, ke kiri dijawabnya,” ungkap Edy, mengungkapkan kekesalan yang dirasakannya saat berada di atas panggung debat.
Baca Juga:
Edy melanjutkan, meskipun terkadang ia merasa ingin tetap diam, perasaan yang mendalam membuatnya memilih untuk mengungkapkan sesuatu yang dianggapnya penting. Salah satunya adalah soal istilah ‘Blok Medan’ yang sempat menjadi sorotan publik. Menurut Edy, ia tak bisa diam melihat nama Medan yang dikaitkan dengan persoalan yang muncul di Maluku Utara terkait dengan tambang yang diduga bermasalah.
“Ya sudah saya diam saja, tahu-tahu tak kuat juga, itulah saya sampaikan ‘Blok Medan’,” jelasnya.
Baca Juga:
Edy menambahkan bahwa setelah ia menyinggung soal ‘Blok Medan’, respons yang muncul justru memicu keributan antara suporter kedua paslon. “Saya ngomong ‘Blok Medan’, suporter yang berantem, jadi serba salah,” ujarnya sambil tertawa, meskipun nada suaranya menunjukkan adanya ketegangan dalam peristiwa tersebut.
Isu ‘Blok Medan’ pertama kali mencuat dalam debat kedua Pilgub Sumut, ketika Edy Rahmayadi bertanya kepada Bobby Nasution mengenai keterlibatan nama Medan dalam sebuah kasus tambang di Maluku Utara. Edy merasa tidak rela bahwa nama Medan, yang merupakan ibu kota Provinsi Sumut, dipakai dalam kasus yang berkembang di luar daerah tersebut, dan menurutnya hal ini sudah menjadi isu nasional, bahkan internasional.
“Kita tahu kabarnya, pasti sudah tahu tujuan arah pertanyaan saya, ada tambang dilarang untuk diekspor, tetapi ada tambang yang saya sayangkan. Medan, Medan adalah salah satu kota (di) Sumatera Utara,” ungkap Edy saat mengawali pertanyaannya.
Edy kemudian menegaskan bahwa ia tidak rela nama Medan digunakan dalam kasus yang menyeret tambang tersebut. “Saya tak rela nama Medan dipakai untuk di Maluku Utara, ini jadi isu nasional, isu internasional,” kata Edy tegas.
Pernyataan Edy tersebut merujuk pada kontroversi mengenai ekspor tambang yang diduga melibatkan nama Medan. Isu tersebut sudah menjadi perhatian publik, dan Edy meminta agar hal ini segera diklarifikasi di depan umum agar masyarakat Sumut mengetahui fakta sebenarnya.
Merespons pertanyaan dari Edy, Bobby Nasution menanggapi dengan cara yang lebih tenang. Dalam jawaban yang diberikan saat debat, Bobby menyatakan bahwa jika memang persoalan ‘Blok Medan’ tersebut benar bermasalah, Edy Rahmayadi bisa melaporkannya kepada pihak berwenang.
“Kalau boleh mengutip perkataan Pak Edy pada debat pertama kemarin, ini tentang daerah lain, tapi kalau boleh mengutip perkataan Pak Edy, kalau merasa kami ada yang melanggar, ya laporkan Pak,” kata Bobby.
Bobby menambahkan bahwa ia siap menerima laporan dari pihak yang merasa ada pelanggaran hukum yang terjadi. “Kami tunggu laporannya. Silakan pak, ada penegak hukum jelas,” ujar Bobby, merespons tudingan yang dilontarkan oleh Edy.
Meski debat telah berlangsung dengan penuh ketegangan, pernyataan Edy mengenai ‘Blok Medan’ itu rupanya turut mempengaruhi pendukung kedua paslon. Seperti yang diungkapkan oleh Edy, keributan di antara suporter pun tak terhindarkan, menciptakan suasana yang semakin panas dan sulit untuk dikendalikan. “Suporter yang berantem, jadi serba salah,” ujarnya dengan nada sedikit kecewa.
Dalam debat tersebut, Edy berusaha untuk mengedepankan isu-isu penting yang berkaitan dengan pembangunan dan kemajuan Sumut, meskipun beberapa kali disinggung dengan isu pribadi lawannya, Bobby Nasution.
Pada kesempatan yang sama, Edy Rahmayadi juga menegaskan komitmennya untuk memimpin Sumut dengan lebih bersih dan bebas dari korupsi. “Saya ingin Sumut lebih bersih, lebih maju, dan jauh dari masalah korupsi yang telah menggerogoti negeri ini,” ujarnya.
Dengan pengalaman dan rekam jejaknya sebagai mantan Pangkostrad dan mantan Ketua Umum PSSI, Edy berjanji untuk membawa perubahan positif bagi Sumut jika diberikan kepercayaan oleh masyarakat untuk memimpin provinsi tersebut. Ia menekankan pentingnya pemerintahan yang bersih serta menjaga nama baik daerah dari isu-isu yang merugikan, seperti yang terjadi dengan ‘Blok Medan’.
Masyarakat Sumut tentu berharap bahwa debat-debat ini bisa menjadi sarana untuk memilih pemimpin yang terbaik bagi daerah mereka. Isu-isu yang muncul, termasuk soal ‘Blok Medan’, perlu ditanggapi dengan bijak, agar tidak menambah ketegangan yang tidak perlu, namun lebih pada klarifikasi dan penyelesaian yang membawa manfaat bagi kemajuan Sumatera Utara ke depan.
Bagi Edy Rahmayadi, meskipun menghadapi kontroversi, ia tetap teguh pada komitmennya untuk memimpin Sumut dengan integritas dan bersih dari praktik-praktik yang merugikan masyarakat. (JOHANSIRAIT)
BELU Aksi cepat dan tanggap ditunjukkan oleh personel Satgas Pamtas RIRDTL Yonif 741/Garuda Nusantara (GN) dari Pos Turiskain saat memb
PeristiwaBADUNG Polsek Kuta Selatan menggelar kegiatan sosial bertajuk Sabtu Peduli pada Sabtu (26/4/2025) pukul 08.00 WITA di Lapangan Apel Polsek
NasionalJAKARTA PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) kembali menggelar acara tahunan Bincang Asik Soal Migas Ala PHI atau BASO IGA pada Jumat (25/4
KomunitasGRESIK Peristiwa memilukan terjadi di salah satu pabrik di kawasan Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Seorang karyawati berin
Hukum dan KriminalDELI SERDANG Dua kubu kelompok pemuda terlibat aksi saling serang pada Sabtu (26/4/2025) dini hari sekitar pukul 01.40 WIB di kawasan Kecam
Hukum dan KriminalMEDAN Aksi teror dialami Ketua Umum Pengurus Pusat Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Independen (KSBSI), Fatiwanolo Zega. Rumahnya yang b
Hukum dan KriminalNIAS SELATAN Wilayah Tenggara Nias Selatan, Sumatera Utara, diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,4 pada Sabtu (26/4/2025) pukul 05.
PeristiwaTANGERANG Direktorat Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri menangguhkan penahanan Kepala Desa Kohod, Arsin, yang merupakan tersan
Hukum dan KriminalJAKARTA Kejaksaan Agung Republik Indonesia mengalihkan status penahanan Direktur Pemberitaan JakTV, Tian Bahtiar, menjadi tahanan kota, set
Hukum dan KriminalPAMEKASAN Polres Pamekasan, Jawa Timur, mengumumkan imbalan sebesar Rp10 juta bagi siapa saja yang memberikan informasi akurat terkait kebe
Hukum dan Kriminal