
Kapolri Lepas Pasukan Garuda Bhayangkara FPU 7 MINUSCA, 8 Anggota dari Bali Siap Bertugas
DENPASAR Sebanyak delapan personel terbaik Polda Bali resmi diberangkatkan untuk bergabung dalam misi perdamaian dunia Perserikatan Bang
Politik
MEDAN -Debat kedua Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgub Sumut) 2024 berlangsung dengan tensi yang cukup tinggi, terutama dalam pembahasan isu penanaman modal dan pengelolaan tambang di Sumut. Pada kesempatan tersebut, Edy Rahmayadi (Paslon 02) menyinggung masalah tambang dengan mengutip Pasal 33 Ayat 3, yang menurutnya menyatakan bahwa sumber daya alam harus dikelola dengan bijaksana, dan tambang di Sumut perlu dijaga kelestariannya.
Edy mengkritik kondisi sektor tambang di Sumut dan mengungkapkan keprihatinannya terhadap banyaknya tambang yang beroperasi tanpa pengelolaan yang jelas. “Ada banyak tambang di Sumut yang harus dijaga dan dikelola dengan baik. Ini penting untuk keberlanjutan ekonomi daerah,” ujar Edy dalam debat yang digelar di Hotel Santika Premiere Dyandra Medan, Rabu malam (6/11/2024).
Bobby Nasution (Paslon 01), dalam tanggapannya, berpendapat bahwa membuka tambang memang sah dilakukan asal tidak merusak lingkungan, terutama hutan. “Pembukaan tambang boleh, tetapi harus ada aturan yang jelas dan tidak boleh merusak hutan. Itu merupakan kewenangan pemerintah provinsi untuk memberi rekomendasi,” jawab Bobby yang juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian alam.
Namun, Edy Rahmayadi kembali melontarkan kritik dengan mengklarifikasi maksudnya mengenai pengelolaan tambang. “Mengelola tambang itu berbeda dengan mengelola hutan, tolong dibedakan. Ini bukan sekadar soal izin, tapi soal pengelolaan yang tepat,” kata Edy dengan nada tegas.
Edy kemudian menyebut bahwa ia mengangkat isu tambang karena sebelumnya mendengar istilah “blok Medan” yang menjadi perbincangan di media, yang menurutnya melibatkan sektor tambang di Sumut. “Saya ingin ini diklarifikasi agar masyarakat Sumut tahu kebenarannya. Jangan sampai ada spekulasi yang tidak jelas,” tambahnya.
Isu Blok Medan Jadi Sorotan
Dalam penjelasannya, Edy menekankan bahwa istilah “blok Medan” sudah menjadi isu yang berkembang luas, bahkan hingga ke tingkat nasional dan internasional. Ia mengungkapkan kekhawatirannya terkait dampak negatif dari penyebaran isu tersebut, terutama yang berhubungan dengan reputasi Medan dan Sumut secara keseluruhan.
Menanggapi hal ini, Bobby Nasution memberikan jawaban yang cukup menantang. “Kalau memang ada yang melanggar, laporkan saja. Kami siap menghadapi proses hukum. Jangan karena bapak membaca sesuatu di media, langsung membawa isu itu ke ranah debat,” ujar Bobby dengan nada tegas.
Bobby menegaskan bahwa jika ada indikasi pelanggaran terkait pengelolaan tambang atau isu lainnya, proses hukum yang berlaku dapat digunakan untuk menindaklanjuti hal tersebut. “Kalau ada pelanggaran hukum, ya laporkan. Kami akan siap mengikuti mekanisme hukum yang ada,” tambahnya.
Debat yang Menegangkan
Debat kedua Pilgub Sumut ini, yang berlangsung sejak pukul 20.00 WIB di Hotel Santika Premiere Dyandra Medan, memperlihatkan ketegangan antara kedua pasangan calon. Selain soal tambang, beberapa isu penting lainnya juga dibahas, seperti pengelolaan sumber daya alam, kebijakan investasi, dan pembangunan ekonomi Sumut.
Meskipun berbeda pendapat dalam banyak hal, baik Edy Rahmayadi maupun Bobby Nasution sepakat bahwa pengelolaan sumber daya alam harus dilakukan dengan transparansi dan bertanggung jawab, untuk memastikan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan.
Namun, perdebatan mengenai blok Medan dan pengelolaan tambang di Sumut menambah ketegangan dalam sesi tersebut, memberikan gambaran jelas mengenai perbedaan visi antara kedua calon terkait cara mengelola potensi alam Sumut di masa depan.
(N/014)
DENPASAR Sebanyak delapan personel terbaik Polda Bali resmi diberangkatkan untuk bergabung dalam misi perdamaian dunia Perserikatan Bang
PolitikMEDAN Ulos merupakan karya warisan budaya dari masyarakat Suku Batak yang berasal dari daerah Sumut. Ulos menjadi salah satu karya Batak d
Seni dan BudayaMEDAN Walau tidak mendapat perhatian serius dari Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution dan Bupati Samosir Vandiko T Gultom, perin
Seni dan BudayaREDELONG Penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Bener Meriah, Polda Aceh, resmi menyerahkan tersangka dan barang bukti kas
Hukum dan KriminalJAKARTA Gerakan Rakyat Menggugat (GERAM) melayangkan desakan keras kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk segera mencopot Ka
PeristiwaBANDA ACEH Perkembangan penggunaan media sosial di Aceh kini memasuki fase yang mengkhawatirkan. Fenomena temeunak atau saling menghina,
PeristiwaBOGOR Kasus sengketa tanah yang menyeret nama pendakwah muda Taqy Malik terus menjadi sorotan publik. Ia didesak untuk membongkar Masjid
PeristiwaJAKARTA Sidang gugatan praperadilan yang diajukan mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem M
Hukum dan KriminalJAKARTA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap Direktur PT Indosat Tbk, Irsyad Sahroni, pada Rabu (8/10/20
Hukum dan KriminalMEDAN Dosen FISIP Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Shohibul Anshor Siregar, menilai masyarakat Sumut, khususnya Kota Meda
Politik