BREAKING NEWS
Sabtu, 07 Juni 2025

Sekolah Lima Hari Akan Diterapkan di Sumut, Abyadi Siregar Tertawa Lebar: Alasannya Lawak-lawak

Adelia Syafitri - Kamis, 05 Juni 2025 18:02 WIB
489 view
Sekolah Lima Hari Akan Diterapkan di Sumut, Abyadi Siregar Tertawa Lebar: Alasannya Lawak-lawak
Direktur MATA Pelayanan Publik Abyadi Siregar
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN – Direktur MATA Pelayanan Publik Abyadi Siregar tertawa lebar ketika diminta komentarnya terkait rencana Gubernur Sumut untuk menerapkan sekolah lima hari. Apalagi alasan penerapan kebijakan itu, menurutnya sangat lawak-lawak dan tidak berorientasi peningkatan kualitas pendidikan.

"Hahahaha, kayaknya Pak Bobby Nasution ingin membuat kebijakan popular seperti Dedy Mulyadi di Jawa Barat. Sayangnya, kebijakan ini tidak menarik. Apalagi alasannya sangat lawak-lawak," tegas Abyadi Siregar.

Ketika dihubungi wartawan melalui telepon selular, Kamis (05/06/2025), Abyadi mengaku, memang dalam otonomi daerah, pemerintah daerah provinsi memiliki kewenangan mengatur soal pendidikan. Tapi jangan menafsirkan kewenangan itu secara kebablasan. Perlu kajian matang dengan melibatkan semua stakeholder.

Baca Juga:

"Nah, di sinilah peran strategis Dinas Pendidikan sebagai pembantu gubernur dalam mengelola sektor pendidikan. Harus bisa memberi pertimbangan dan masukan yang benar kepada gubernur, sehingga tidak salah dalam mengambil keputusan," tegas Abyadi Siregar.

Mantan Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut dua periode ini, kemudian tertawa dengan menyebut alasan-alasan penerapan sekolah lima hari tersebut.

Baca Juga:

"Saya membaca, alasan penerapan sekolah lima hari itu, di antaranya agar murid lebih banyak waktu bersama orang tua. Alasan lebih lucu lagi, akan berdampak kepada pariwisata Sumut," tanya Abyadi sambil tertawa.

Menurut Abyadi, kedua alasan itu tidak menggambarkan upaya mendorong peningkatan kualitas pendidikan Sumut. Tidak bagian dari upaya mendorong murid lebih giat belajar. Bukan juga bagian dari upaya mencerdaskan generasi bangsa. Tapi justru mendorong murid lebih banyak santai dan bermain.

"Padahal, Dinas Pendidikan itu seharusnya berjuang agar anak anak didik Sumut memiliki prestasi akademik. Tapi, arah kebijakan Dinas Pendidikan kita ini sepertinya lain," kata Abyadi.

Menurut Abyadi, sebetulnya, orang tua itu kan berharap waktu anak-anak lebih banyak di sekolah. Dengan begitu, keseharian waktu anak-anak akan lebih terkontrol dan terarah. Karena berada di lingkungan sekolah dan dalam pengawasan guru.

Orang tua pasti tidak menginginkan waktu anak-anak lebih banyak bermain, santai dan keluyuran. "Dengan sekolah hanya lima hari, itu artinya waktu anak-anak lebih banyak bermain, santai dan keluyuran bersama teman-temannya. Tidak terkontrol. Nah, justru kondisi seperti inilah yang dikhawatirkan anak-anak semakin nakal," katanya.

Yang lebih lucu lagi, lanjut Abyadi, alasan untuk memberi dampak terhadap pariwisata Sumut. "Ini alasan apa? Maksudnya gimana?" tanya Abyadi sambil tertawa.

Apakah maksudnya, dengan diliburkannya murid pada hari Sabtu, lalu diharapkan anak-anak bersama teman-temannya atau bersama keluarganya, akan mengunjungi objek-objek wisata di Sumut? Sehingga jumlah kunjungan wisatawan ke objek wisata di Sumut meningkat?

Editor
: Redaksi
Tags
beritaTerkait
Setelah Diberhentikan, Hadi Sucipto Sampaikan Apresiasi Mendalam kepada Rekan dan Mitra Bank Sumut
Gubernur Sumut Bobby Nasution dan Bupati Deliserdang Laksanakan Salat Idul Adha 1446 H Bersama Ribuan Warga di Lubukpakam
Presiden Prabowo dan Gubernur Bobby Nasution Serahkan Sapi Kurban untuk Warga Sibolga
Gubernur Aceh Muzakir Manaf Siap Balas Kunjungan Bobby Nasution, Sepakat Kelola Empat Pulau Perbatasan Bersama
Gubernur Bobby Nasution Salat Iduladha di Lubukpakam dan Saksikan Penyembelihan Kurban Presiden
Bobby Nasution dan Surya Salat Idul Adha di Deli Serdang, Saksikan Penyembelihan Sapi Kurban Milik Presiden Prabowo
komentar
beritaTerbaru