BREAKING NEWS
Jumat, 24 Oktober 2025

Mendiktisaintek: Negara Maju Gemar Membaca, Negara Berkembang Gemar Menonton

Adelia Syafitri - Rabu, 25 Juni 2025 23:00 WIB
Mendiktisaintek: Negara Maju Gemar Membaca, Negara Berkembang Gemar Menonton
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto. (foto: tangkapan layar yt sccic living lab)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto, menegaskan bahwa budaya membaca merupakan indikator utama kemajuan sebuah bangsa.

Sebaliknya, negara-negara yang masih dalam kategori berkembang dinilainya cenderung memiliki budaya menonton yang lebih dominan dibanding membaca.

Hal tersebut disampaikan Brian dalam International Conference on the Transformation of Pesantren (ICTP) yang digelar pada Rabu (25/6/2025) di salah satu hotel kawasan Sudirman, Jakarta Pusat.

Acara tersebut turut dihadiri perwakilan pondok pesantren (ponpes) dari berbagai daerah di Indonesia.

"Membaca buku adalah budaya negara yang sudah maju. Menonton adalah budaya negara berkembang. Sekarang kita lihat, kita lebih senang membaca atau menonton? Kalau lebih senang menonton, berarti kita masih sebagai negara berkembang," ujar Brian di hadapan para pengurus pesantren.

Menurut Brian, kebiasaan membaca akan mengasah kemampuan analitis seseorang.

Ia mengibaratkan semakin sering seseorang membaca, maka semakin tajam pula 'pisau' berpikir yang dimilikinya.

Oleh karena itu, ia mendorong pembiasaan membaca sejak dini, terutama di lingkungan pendidikan berbasis pesantren.

"Anak-anak di negara maju seperti di Barat, sejak SD kerjanya hanya dua, yaitu membaca dan menulis. Mereka membaca, kemudian merangkumnya, menuliskannya kembali. Ini yang membentuk kerangka berpikir yang kuat," jelasnya.

Brian pun menitipkan harapan agar pondok pesantren dapat meniru kebiasaan tersebut dengan menyediakan koleksi buku yang memadai bagi para santri, guna membangun budaya literasi yang kuat.

Ia juga mengingatkan bahaya penggunaan gawai secara berlebihan di kalangan pelajar.

"Yang dilihat anak-anak kita seharusnya buku, bukan handphone. Handphone ini membuat seseorang menjadi terlalu instan. Bahkan ada penelitian, anak yang tidak punya kerangka berpikir lalu langsung pakai ChatGPT, itu malah makin bodoh," tegas Brian.

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru