JAKARTA – Kementerian Sosial (Kemensos) mulai membuka pendaftaran siswa, guru, dan kepala sekolah untuk 100 Sekolah Rakyat tahap kedua.
Langkah ini menandai komitmen pemerintah dalam mewujudkan pemerataan akses pendidikan bagi keluarga miskin ekstrem melalui model pendidikan berasrama penuh yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyampaikan bahwa pendaftaran tahap kedua dilakukan bersamaan dengan persiapan operasional 100 titik Sekolah Rakyat tahap pertama yang akan mulai aktif pada 14 Juli 2025.
Tidak menggunakan seleksi akademik, Sekolah Rakyat hanya menerima siswa dari keluarga termiskin (Desil-1), yang lolos verifikasi administratif dan pemeriksaan kesehatan.
"Kalau dia benar-benar miskin ekstrem, lalu sehat, dia bisa masuk. Kalau belum sehat, seperti TBC, Presiden perintahkan untuk disembuhkan dulu, baru bisa masuk," jelas Gus Ipul.
Untuk tenaga pengajar, khususnya kepala sekolah, Kemensos menetapkan kriteria kepemimpinan yang tidak hanya administratif, tetapi juga transformatif dan empatik terhadap kondisi sosial siswa.
"Kami harapkan Kepala Sekolah menjadi kompas moral, teladan kerja, dan punya empati sosial yang tinggi," tegasnya.
Dalam pendekatan kurikulum, Sekolah Rakyat mengadopsi sistem fleksibel multi-entry dan multi-exit.
Penilaian potensi dilakukan melalui teknologi pemetaan bakat, didukung kurikulum penguatan karakter, keterampilan, dan mental.
Fasilitas belajar siswa juga dilengkapi tablet khusus yang dikunci dari akses konten negatif.