Nenek di Bantul Ditemukan Meninggal di Dasar Sumur: Keluarga Terima Sebagai Musibah

BANTUL – Warga Kalurahan Trimulyo, Jetis, Bantul digemparkan oleh penemuan seorang nenek berusia 73 tahun, PL, yang ditemukan meninggal dunia di dasar sumur sedalam 7 meter pada Jumat (26/7) dini hari. Korban, yang diduga mengalami gangguan kesehatan mental, ditemukan dalam keadaan tenggelam di sumur yang terletak di belakang rumahnya.

Penemuan Tragis di Tengah Malam

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 03.40 WIB ketika SM, salah satu anggota keluarga korban, menyadari bahwa PL tidak ada di tempat tidur. SM, yang saat itu tidur bersebelahan dengan korban karena PL sedang sakit, langsung mencari-cari keberadaan nenek tersebut.

Baca Juga:

• Pemimpin Dua Bangsa Serumpun Bertemu: Prabowo Sambut PM Anwar dengan Suasana Kekeluargaan
• CEO OpenAI Peringatkan: AI Dapat Ambil Alih Pekerjaan Manusia, Bahkan Dokter Sekaligus

“Setelah mencari korban, saksi menemukan korban sudah tidak bernyawa di dasar sumur dengan kedalaman kurang lebih 7 meter,” jelas Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry PW, saat dikonfirmasi pada Jumat pagi.

Riwayat Kesehatan Korban

Baca Juga:

• Terlihat Aurat Saat Sujud, Apakah Sholat Batal? Ini Penjelasan Ulama Fikih
• Ibas Bantah Keras Tudingan Demokrat Terlibat Isu Ijazah Jokowi: Fitnah Keji

Menurut informasi dari keluarga, PL telah lama menderita depresi. Bahkan, pada 10 Juli 2024 lalu, korban pernah mencoba masuk ke dalam sumur yang sama namun berhasil diselamatkan. Keluarga korban yang mengetahui kondisi tersebut merasa khawatir dengan kesehatan mental PL, yang diduga menjadi penyebab tindakan nekatnya tersebut.

“Dari keterangan saksi (keluarga), korban sebelumnya pernah melakukan hal yang sama pada Rabu (10/7) namun berhasil diselamatkan,” tambah Jeffry.

Hasil Pemeriksaan dan Tindakan Kepolisian

Setelah penemuan jenazah, pihak kepolisian melakukan pemeriksaan dan memastikan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa penyebab kematian adalah tenggelam akibat kehabisan nafas.

“Korban meninggal karena tenggelam dalam air dan kehabisan nafas. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya,” ungkap Jeffry.

Respon Keluarga dan Langkah Selanjutnya

Keluarga korban, bersama dengan Dukuh setempat, telah membuat surat pernyataan yang menyatakan bahwa mereka menerima kejadian ini sebagai musibah. Proses pemakaman dilakukan sesuai dengan prosedur dan dihadiri oleh pihak-pihak terkait untuk memberikan dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan.

“Surat pernyataan keluarga korban ditandatangani oleh saksi dan disaksikan Dukuh, menerima kejadian ini sebagai musibah,” jelas Jeffry.

Penutup

Kehilangan PL merupakan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat sekitar. Kasus ini menyoroti pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental, terutama bagi lansia yang mungkin mengalami gangguan jiwa. Kejadian ini juga mengingatkan kita tentang perlunya dukungan sosial dan pemantauan yang lebih ketat terhadap individu yang menderita depresi atau gangguan mental lainnya.

(N/014)