SUMBAR -Di tengah keprihatinan atas bencana banjir lahar hujan yang melanda lima kabupaten/kota di Sumatera Barat (Sumbar), personel kepolisian bersama relawan terus bergotong-royong membersihkan tumpukan puing dan mencari korban yang masih tertimbun.
Dilansir oleh Antara, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan bahwa jumlah korban terus bertambah, mencapai 58 orang pada Rabu (15/5), dengan delapan orang tambahan yang dilaporkan menjadi korban. Pusdalops BNPB mencatat bahwa sejumlah kecamatan di beberapa kabupaten, seperti Agam, Tanah Datar, dan Padang Panjang, dilanda banjir bandang bercampur material lahar hujan pada Sabtu (11/5) malam. Asesmen lanjutan pada Senin (13/5) menunjukkan bahwa bencana juga merambah wilayah Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Padang.
Dampak serius dari bencana ini terlihat dari kerusakan infrastruktur yang signifikan, bahkan sempat memutus jalur transportasi utama Padang-Agam-Tanah Datar-Bukittinggi-Solok. Masa tanggap darurat selama 14 hari telah diberlakukan sejak Senin (13/5) untuk mengatasi situasi ini dengan lebih cepat dan efektif.
Di tengah situasi sulit ini, solidaritas dan kerja keras menjadi pilar utama dalam upaya pemulihan. Personel kepolisian bersama relawan dengan penuh semangat menyatukan tenaga dan upaya mereka untuk membersihkan tumpukan puing dan mencari korban yang masih tersisa. Langkah ini menunjukkan keberanian dan dedikasi mereka dalam membantu masyarakat yang terdampak, serta semangat untuk membangun kembali daerah yang terkena dampak bencana.
Melalui kerja keras dan kolaborasi yang kokoh antara berbagai pihak, diharapkan bahwa proses pemulihan dan rekonstruksi pasca-bencana dapat berjalan dengan lancar. Semoga kekuatan dan kesabaran selalu menyertai para korban serta para petugas yang terlibat dalam penanganan bencana ini.