
Warga Nias Gelar Aksi Damai Desak Penghina Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution Ditindak
NIAS Puluhan warga yang tergabung dalam komunitas Sahabat Bobby Nasution turun ke jalan menggelar aksi damai di Kota Gunungsitoli, Kepula
Nasional
TEGAL – Di pinggiran Jakarta Barat, tepatnya di Tegal Alur, warga telah menjadi saksi bisu dari serangkaian peristiwa yang menakutkan: banjir. Setiap kali hujan turun dengan deras, ancaman itu mengintai dari Kali Semongol yang terletak tidak jauh dari pemukiman mereka.
Dalam kurun waktu lebih dari dua hari, Tegal Alur menjadi sorotan karena banjir yang tak kunjung mereda. Menurut Chomidah, Sekretaris RT 15 RW 3 Tegal Alur, Kali Semongol yang masih dangkal menjadi penyebab utama ketidakmampuan air untuk mengalir dengan lancar. “Kalau sampai surut beberapa jam setelah banjir kayaknya nggak mungkin. Karena kalinya masih dangkal. Kalau mungkin tanahnya dikeruk lebih dalam bisa jadi lebih cepat,” ungkapnya.
Namun, tidak hanya masalah kedalaman kali yang menjadi persoalan. Sikap kurang peduli dari sebagian warga dalam membuang sampah sembarangan juga menjadi pemicu banjir. Meskipun telah dilakukan upaya edukasi, namun kebiasaan buruk ini masih sulit untuk diubah. “Masih banyak warga yang buang sampah sembarangan karena enak bisa langsung buang. Sudah ada edukasi tentang jangan buang sampah sembarangan, tapi namanya warga susah. Akibatnya jadi banjir lagi,” terang Chomidah.
Baca Juga:
Penggunaan pompa air sebagai solusi sementara juga tidak luput dari perhatian warga. Namun, ironisnya, ketika banjir melanda kemarin, pompa air yang menjadi harapan warga tersebut dalam kondisi rusak.
Dalam tiga hari terakhir, warga Tegal Alur harus berjuang menghadapi air yang tak kunjung surut. Banjir yang merendam sebagian permukiman mereka terakhir kali terjadi di Jalan Lingkungan III RT 15 RW 03. Dengan adanya Kali Semongol yang berada begitu dekat dengan pemukiman, ketika hujan deras mengguyur, potensi luapan sungai menjadi ancaman yang nyata.
Baca Juga:
Ketika air mulai surut pada Minggu lalu, warga segera bersiap untuk membersihkan sisa-sisa banjir yang mengotori rumah mereka. Namun, bagi mereka, ini bukanlah kejadian yang baru. Tegal Alur sudah menjadi langganan banjir sejak awal 2000-an, dengan kejadian terparah tercatat pada tahun 2007 dan 2020, di mana air mencapai ketinggian 1-2 meter.
(AS)
NIAS Puluhan warga yang tergabung dalam komunitas Sahabat Bobby Nasution turun ke jalan menggelar aksi damai di Kota Gunungsitoli, Kepula
NasionalJEMBRANA Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila sekaligus mendukung kegiatan perpisahan siswasiswi SMPN 5 Mendoyo, Komando Rayo
PendidikanSURABAYA Ribuan sopir truk yang tergabung dalam Gerakan Sopir Jawa Timur (GSJT) menggelar aksi unjuk rasa besarbesaran, Kamis (19/6/202
NasionalPADANG PARIAMAN Kasus penemuan potongan tubuh manusia di aliran Sungai Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, akhirnya m
Hukum dan KriminalJAKARTA PT KCC Glass Indonesia, anak usaha raksasa industri kaca asal Korea Selatan, menyampaikan kekecewaannya terhadap sejumlah janji
EkonomiJAKARTA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah mengusut dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan kuota haji Indonesia. Direktur
Hukum dan KriminalKARIMUN Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan kerusakan lingkungan yang sign
PeristiwaSIDIKALANG Sebuah mobil minibus jenis Toyota Avanza warna hitam dengan nomor polisi BB 1381 YC terbakar di Jalan Sisingamangaraja, tepat
PeristiwaMEDAN Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Medan Kanwil Ditjenpas Sumut menerima kunjungan kerja dari Inspektorat Jenderal Kementerian I
NasionalJAKARTA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan pemeriksaan sejumlah saksi dalam kasus dugaan korupsi penyaluran dana tangg
Hukum dan Kriminal