Pengamat Desak Menko AHY Atasi Truk ODOL

BOGOR -Kecelakaan beruntun yang melibatkan enam kendaraan di gerbang Tol Ciawi, Bogor, pada Rabu (5/2/2025) mengakibatkan delapan orang tewas dan sembilan lainnya terluka. Kecelakaan tersebut dipicu oleh truk over dimension over loading (ODOL) pengangkut galon yang diduga mengalami rem blong saat melaju di jalan tol.

Menurut Plt Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Ahmad Yani, truk tersebut melaju dari arah Ciawi menuju Jakarta dan mengalami kegagalan rem saat memasuki gerbang Tol Ciawi. Truk tersebut kemudian menabrak rangkaian kendaraan yang sedang melakukan transaksi pembayaran e-tol, yang menyebabkan tiga kendaraan terbakar dan tiga lainnya rusak berat.

Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio, menilai kecelakaan ini merupakan bukti bahwa masalah truk ODOL yang tidak layak jalan masih belum ditangani secara serius. Agus mengkritik Kementerian Perhubungan yang dinilai belum maksimal menangani permasalahan ini meskipun sudah dievaluasi ratusan kali. "Ini urusannya jika kecelakaan ini adalah rem blong ODOL, dan sering mengantuk, tetapi tidak pernah dibereskan," ujarnya.

Agus juga menekankan perlunya langkah tegas dari pemerintah, terutama Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), untuk mengatasi truk ODOL yang menjadi penyebab utama kecelakaan di jalan tol. Dia mengungkapkan bahwa ada tarik ulur antara Kementerian Perhubungan dan Kementerian Perindustrian dalam menertibkan truk ODOL.

"Jika menertibkan ODOL, Menteri Perhubungan pasti akan ditolak oleh Menteri Perindustrian dan Perdagangan. Ini harus ada koordinasi antara kementerian, dan Menko AHY harus turun tangan untuk mengoordinasi dan menyelesaikan masalah ini," jelas Agus.

Kecelakaan ini kembali menunjukkan pentingnya penegakan aturan yang ketat terhadap truk ODOL yang seringkali tidak layak jalan dan berisiko tinggi. Kementerian Perhubungan bersama dengan instansi terkait diharapkan segera mengambil langkah konkrit untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

(sr/n14)