PADANG SIDEMPUAN -Jalan utama dari Sadabuan menuju Batunadua, tepatnya seputaran gedung kolam Sitataring, di Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara, terus mengalami genangan air sepanjang tahun.
Kondisi ini semakin parah akibat adanya penyempitan drainase yang ditimbun tanah dan pembangunan semi permanen dengan dinding kaca yang diduga melanggar aturan.
Roni Rizki Siregar, Aktivis Aliansi Masyarakat Transparansi Indonesia (AMTI) Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel), menyampaikan keluhan masyarakat terkait masalah tersebut kepada awak media pada Kamis, 20 Maret 2025.
Menurutnya, genangan air di sepanjang jalan Sutan Mhd Arief ini tidak hanya terjadi saat musim hujan, tetapi juga sepanjang tahun. Hal ini mengganggu kenyamanan pengguna jalan dan merugikan masyarakat sekitar.
"Walikota mesti segera mengatensi keluhan masyarakat luas terkait genangan air di jalan antara Simpang 3 Sitataring dan Simpang 3 Simarsayang ini.
Kami sudah keberatan dengan kondisi jalan yang selalu tergenang," ujar Roni.
Diketahui, penyebab genangan air di jalan tersebut adalah adanya paret yang ditimbun dan menyempitnya drainase sepanjang bangunan semi permanen milik seorang individu bernama EEL.
Keberadaan bangunan dengan dinding kaca diduga menjadi faktor penyumbat aliran air, sehingga air menggenang di badan jalan, bahkan saat tidak ada hujan sekalipun.
Roni menegaskan, "Walikota harus turun langsung melihat kondisi ini. Jangan menutup mata terhadap keluhan masyarakat.