Lurah Parsaoran Ajibata, Sahat Sidabutar, mengungkapkan bahwa api pertama kali muncul dari rumah Maraden Manurung dan dengan cepat menjalar ke rumah Hendri Simanukkalit.
"Api menjalar sangat cepat karena bangunan rumah terbuat dari kayu. Ditambah lagi, rumah Maraden juga menjual bensin pom mini, sehingga api semakin membesar. Akibatnya, dua rumah rata dengan tanah," ujar Sahat.