BREAKING NEWS
Sabtu, 28 Juni 2025

Siswa T6w4s Tersetrum Kabel Listrik AC di Sekolah Surabaya, Keluarga Kecewa Polisi Batalkan Olah TKP

Justin Nova - Jumat, 09 Mei 2025 20:02 WIB
184 view
Siswa T6w4s Tersetrum Kabel Listrik AC di Sekolah Surabaya, Keluarga Kecewa Polisi Batalkan Olah TKP
Keluarga siswa SMP yang tewas karena tersetrum kabel AC di sekolah saat mendatangi sekolah anaknya, Jumat (9/5/2025).
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

SURABAYA - Keluarga siswa berinisial SSH (15) yang meninggal dunia diduga akibat tersetrum kabel listrik AC di sekolahnya di Kecamatan Krembangan, Surabaya, mengungkapkan kekecewaannya setelah aparat kepolisian membatalkan rencana olah tempat kejadian perkara (TKP).

Pada Jumat (9/5/2025), keluarga korban telah berkumpul di lokasi kejadian menunggu kedatangan Tim Inafis Polrestabes Surabaya. Mobil petugas tiba sekitar pukul 16.30 WIB dan memasuki area lapangan basket sekolah. Namun, setelah beberapa menit berbincang, petugas memutuskan untuk pergi tanpa melakukan pengecekan di lokasi di mana korban meninggal dunia.

Ayah korban, Tanu Hariadi, menyatakan bahwa ia tidak mengetahui alasan di balik pembatalan olah TKP tersebut. Ibu korban, Christine, yang mendengar pernyataan suaminya, terus memeluk Tanu dan tak kuasa menahan tangisnya.

Sebelumnya, Tanu menceritakan bahwa anaknya berniat mengerjakan ujian praktik Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) bersama teman-temannya pada Senin (28/3/2025). Mereka tiba di sekolah sekitar pukul 11.23 WIB, namun saat itu sekolah sedang libur. Akibatnya, korban dan teman-temannya melihat tangga menuju kelas ditutup dan lapangan sekolah digunakan oleh siswa SMA untuk kerja kelompok.

Tanu menyebutkan bahwa sejumlah anak tersebut kemudian memutuskan untuk mengerjakan tugas di rooftop sekolah. Namun, saat itu, korban diduga tersengat listrik setelah tidak sengaja menginjak kabel AC yang terkelupas. "Putra saya berteriak, (katanya) aku kesetrum lalu mematung selama sekitar 40 detik. Akhirnya terjatuh dan kepalanya terbentur pagar," ungkap Tanu.

Korban kemudian dibawa oleh temannya ke Rumah Sakit (RS) Adi Husada di Jalan Undaan Wetan, namun dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 12.35 WIB. "Saat saya memandikan jenazah, saya melihat luka di kakinya, bercak merah di punggung, dan bintik-bintik merah di lengannya. Dugaannya, urat syarafnya putus," tutup Tanu.Keluarga siswa berinisial SSH (15) yang meninggal dunia diduga akibat tersetrum kabel listrik AC di sekolahnya di Kecamatan Krembangan, Surabaya, mengungkapkan kekecewaannya setelah aparat kepolisian membatalkan rencana olah tempat kejadian perkara (TKP).

Pada Jumat (9/5/2025), keluarga korban telah berkumpul di lokasi kejadian menunggu kedatangan Tim Inafis Polrestabes Surabaya. Mobil petugas tiba sekitar pukul 16.30 WIB dan memasuki area lapangan basket sekolah. Namun, setelah beberapa menit berbincang, petugas memutuskan untuk pergi tanpa melakukan pengecekan di lokasi di mana korban meninggal dunia.

Ayah korban, Tanu Hariadi, menyatakan bahwa ia tidak mengetahui alasan di balik pembatalan olah TKP tersebut. Ibu korban, Christine, yang mendengar pernyataan suaminya, terus memeluk Tanu dan tak kuasa menahan tangisnya.

Sebelumnya, Tanu menceritakan bahwa anaknya berniat mengerjakan ujian praktik Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) bersama teman-temannya pada Senin (28/3/2025). Mereka tiba di sekolah sekitar pukul 11.23 WIB, namun saat itu sekolah sedang libur. Akibatnya, korban dan teman-temannya melihat tangga menuju kelas ditutup dan lapangan sekolah digunakan oleh siswa SMA untuk kerja kelompok.

Tanu menyebutkan bahwa sejumlah anak tersebut kemudian memutuskan untuk mengerjakan tugas di rooftop sekolah. Namun, saat itu, korban diduga tersengat listrik setelah tidak sengaja menginjak kabel AC yang terkelupas. "Putra saya berteriak, (katanya) aku kesetrum lalu mematung selama sekitar 40 detik. Akhirnya terjatuh dan kepalanya terbentur pagar," ungkap Tanu.

Korban kemudian dibawa oleh temannya ke Rumah Sakit (RS) Adi Husada di Jalan Undaan Wetan, namun dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 12.35 WIB. "Saat saya memandikan jenazah, saya melihat luka di kakinya, bercak merah di punggung, dan bintik-bintik merah di lengannya. Dugaannya, urat syarafnya putus," tutup Tanu.*

(km/j006)

Editor
: Justin Nova
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru