BREAKING NEWS
Jumat, 24 Oktober 2025

Pemprov Sumut Ingatkan Operator Kapal di Danau Toba: Stop Berlayar Saat Angin Kencang

- Jumat, 13 Juni 2025 10:17 WIB
Pemprov Sumut Ingatkan Operator Kapal di Danau Toba: Stop Berlayar Saat Angin Kencang
Danau Toba (foto:wikipedia)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan potensi angin kencang masih akan melanda sejumlah kabupaten/kota di Sumatera Utara, termasuk kawasan Danau Toba dan Kepulauan Nias.

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) mengimbau seluruh operator kapal penyeberangan untuk tidak mengabaikan aturan keselamatan pelayaran.

"Kondisi angin, apalagi dalam cuaca ekstrem seperti sekarang, sangat berdampak terhadap operasional transportasi angkutan penyebrangan, khususnya di kawasan Danau Toba dan Kepulauan Nias," ujar Kepala Dinas Perhubungan Sumut, Agustinus Panjaitan, Jumat (13/6/2025).

Menurut Agustinus, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Penyeberangan (KSOPP) Danau Toba telah mengeluarkan larangan berlayar saat cuaca ekstrem pada hari sebelumnya.

Larangan itu ditekankan kepada seluruh operator kapal yang izinnya dikeluarkan oleh Pemprov Sumut.

"Kemarin, saat terjadi angin kencang, KSOPP sudah mengeluarkan larangan untuk tidak melakukan pelayaran. Ini terus kami tekankan, khususnya bagi operator kapal yang memiliki izin dari pemerintah provinsi untuk patuh terhadap aturan tersebut," ujarnya.

Agustinus menegaskan bahwa angin adalah salah satu faktor utama dalam penentuan aspek keselamatan pelayaran. Karena itu, ia meminta agar operator tidak mengabaikan instruksi dan larangan yang berlaku.

"Jangan abaikan aturan yang sudah ditetapkan karena angin menjadi salah satu faktor yang sangat menentukan keselamatan," tegasnya.

Dampak Cuaca Ekstrem: Perahu Terbalik, Satu Orang Tewas

Cuaca ekstrem akibat angin kencang juga telah memakan korban. Sebuah perahu kecil milik warga terbalik saat sedang mencari ikan di perairan Danau Toba, tepatnya di Kelurahan Rondang Bulan Pulo Tao, Kecamatan Simanindo, Selasa (10/6).

Kepala Kantor Basarnas Medan, Hery Marantika, menyampaikan bahwa korban, Amran Malau (49), bersama adiknya tengah memancing saat perahu mereka dihantam angin kencang dan gelombang tinggi.

"Perahu mereka terbalik di tengah perjalanan. Adik korban berhasil diselamatkan warga, namun Amran tidak muncul ke permukaan dan kemudian ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," kata Hery, Rabu (11/6).

Berdasarkan data BBMKG Wilayah I Medan, angin berasal dari Laut Cina Selatan dengan kekuatan mencapai 45 knots (83 km/jam) akibat pengaruh Siklon Tropis WUTIP yang saat ini masih berada pada kategori 1.

Ketua Tim MCEWS BBMKG Wilayah I, Martha Manurung, menjelaskan bahwa siklon tersebut memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca di wilayah Sumatera Utara, terutama selama periode 11 Juni pukul 07.00 WIB hingga 12 Juni pukul 07.00 WIB.

Kabupaten/kota yang masih berpotensi terdampak angin kencang antara lain: Medan, Binjai, Deli Serdang, Langkat, Karo, Sergai, Simalungun, Danau Toba, Asahan, Dairi, Pakpak Bharat, Mandailing Natal, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Padang Lawas, dan Padang Lawas Utara.

Dengan masih tingginya potensi angin kencang, masyarakat diminta untuk waspada, terutama yang melakukan aktivitas di luar ruangan dan di wilayah perairan.*

(dc/j006)

Editor
:
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru