Seorang pemuda tewas usai tertabrak kereta api penumpang di perlintasan tanpa palang pintu di Desa Pematang Cengkring, Sabtu pagi (21/6). (foto: fb Ewin Sahputra)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
BATU BARA — Seorang pemuda bernama Zailani Damanik (32), warga Dusun Makmur, Desa Durian, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batu Bara, tewas seketika usai tertabrak kereta api penumpang di perlintasan tanpa palang pintu di Desa Pematang Cengkring, Sabtu pagi (21/6).
Zailani yang diketahui sebagai penyandang tuna wicara saat itu mengendarai sepeda motor dan mencoba menyusul kendaraan lain yang lebih dulu melintasi perlintasan.
Naas, kereta api yang melaju dengan kecepatan tinggi langsung menghantam korban yang belum sempat menyeberang sepenuhnya.
"Dia terseret beberapa meter, kondisinya berlumur darah, lukanya parah. Warga sempat membawanya ke klinik, tapi sudah tidak tertolong," ungkap seorang saksi mata.
Jenazah Zailani sempat dievakuasi warga sebelum dibawa ke fasilitas medis terdekat.
Peristiwa ini menambah panjang daftar korban jiwa di perlintasan kereta api tanpa palang di wilayah Batu Bara.
Sebelumnya, Timbul Sihombing (50) ditemukan tewas di perlintasan KA di Kecamatan Sei Balai, dan Tomy Sihombing (70) juga meregang nyawa setelah dilindas kereta api di KM 117,900 jalur Kisaran-Tebing Tinggi pada Kamis (19/6) malam.
Insiden ini kembali memicu sorotan publik terhadap minimnya sistem keselamatan di sejumlah perlintasan kereta api yang tidak dilengkapi palang dan penjaga resmi.
"Ini bukan yang pertama. Kami minta pemerintah dan PT KAI segera meninjau ulang titik-titik rawan seperti ini. Jangan tunggu korban terus bertambah," ujar seorang tokoh masyarakat setempat.
Hingga kini, pihak berwenang belum memberikan pernyataan resmi terkait evaluasi atau langkah konkret untuk meningkatkan keselamatan di perlintasan kereta api di Kabupaten Batu Bara.*
(wp/a008)
Editor
: Adelia Syafitri
Pemuda Tuna Wicara Tewas Tertabrak KA di Batu Bara, Warga Soroti Minimnya Keamanan Perlintasan