BREAKING NEWS
Selasa, 02 September 2025

Rangkaian Demonstrasi 25-31 Agustus 2025, Tujuh Korban Meninggal dan Ratusan Luka-Luka

Paul Antonio Hutapea - Senin, 01 September 2025 21:14 WIB
Rangkaian Demonstrasi 25-31 Agustus 2025, Tujuh Korban Meninggal dan Ratusan Luka-Luka
Kebakaran di gedung DPRD Makassar pada Jumat malam. (Foto: Daeng Mansur / AFP)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA — Rangkaian demonstrasi yang berlangsung di berbagai daerah pada 25 hingga 31 Agustus 2025 menimbulkan dampak serius bagi sejumlah pihak.

Tidak hanya warga sipil dan mahasiswa, aparat pemerintah pun turut menjadi korban dalam kericuhan yang terjadi.

Data mencatat terdapat ratusan orang mengalami luka-luka dan tujuh orang meninggal dunia.

Baca Juga:

Berikut ini adalah daftar korban jiwa yang tercatat selama demonstrasi pada periode 28 hingga 31 Agustus 2025:

1. Affan Kurniawan

Baca Juga:

Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online, meninggal dunia setelah dilindas kendaraan taktis Brimob di kawasan Jakarta Pusat pada Kamis (28/8) malam.

Rekan sesama driver, Hafidz (40), menjelaskan bahwa saat kejadian, Affan tidak ikut dalam demonstrasi dan sedang menjalankan tugas mengantar pesanan GoFood.

Ribuan rekan pengemudi ojol turut mengiringi prosesi pemakaman Affan di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, pada Jumat (29/8).

Beberapa tokoh nasional, seperti Presiden RI Prabowo Subianto, Ketua DPR RI Puan Maharani, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, juga hadir melayat ke rumah duka di Menteng.

Sebagai tindak lanjut, Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri menjatuhkan sanksi penempatan khusus selama 20 hari terhadap tujuh anggota Brimob terkait insiden ini.

2. Saiful Akbar

Saiful Akbar (46), Pelaksana Tugas Kasi Kesejahteraan Kecamatan Ujung Tanah, meninggal dunia di RS Grestelina setelah kebakaran yang terjadi di gedung DPRD Makassar pada Jumat (29/8).

Saiful diketahui sedang menjalankan tugas saat massa merusak dan membakar sejumlah kendaraan di halaman gedung saat rapat paripurna berlangsung.

Pemerintah melalui Badan Kepegawaian Negara (BKN) memberikan penghargaan kenaikan pangkat anumerta sebagai bentuk apresiasi atas pengabdiannya.

3. Muhammad Akbar Basri

Muhammad Akbar Basri, atau dikenal sebagai Abay, staf Humas DPRD Makassar, meninggal dunia akibat kebakaran di gedung DPRD Makassar pada Jumat malam.

Abay sempat berhasil keluar dari kobaran api, namun kembali masuk ke dalam ruangan untuk menyelamatkan rekannya, Sarina Wati.

Keduanya akhirnya terjebak dalam kebakaran dan meninggal dunia.

Sebelum meninggal, Abay sempat mengirim pesan terakhir melalui grup WhatsApp keluarga yang menunjukkan situasi genting yang dialaminya.

4. Sarina Wati

Sarina Wati (26), staf DPRD Makassar, juga menjadi korban kebakaran yang sama.

Ia sempat dievakuasi ke RS Bhayangkara namun nyawanya tidak tertolong akibat luka bakar parah.

Jenazah Sarina akan dimakamkan di kampung halamannya di Bone.

5. Rusdamiansyah

Rusdamiansyah atau Dandi (25), pengemudi ojek online di Makassar, tewas setelah dianiaya dalam kericuhan demonstrasi di depan Universitas Bosowa, Makassar, Jumat (29/8) malam.

Dandi awalnya hanya menyaksikan aksi, namun kemudian menjadi korban penganiayaan karena dituduh sebagai anggota intelijen.

6. Rheza Sendy Pratama

Rheza Sendy Pratama, mahasiswa semester V Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Yogyakarta, meninggal dunia dalam kericuhan di depan Markas Polda DIY, Ring Road Utara, Minggu pagi (31/8).

Keluarga menemukan sejumlah luka pada tubuh Rheza, yang hingga kini belum ada penjelasan resmi penyebabnya dari pihak berwenang.

Pihak kampus berkomitmen untuk menindaklanjuti kasus ini.

7. Sumari

Sumari (60), seorang tukang becak di Solo, meninggal dunia di tengah bentrokan antara aparat kepolisian dan massa di sekitar Bundaran Gladak, Jumat malam (29/8).

Sumari memiliki riwayat penyakit jantung dan asma, dan diduga kondisi kesehatannya memburuk akibat paparan gas air mata.

Jenazah almarhum kemudian dimakamkan di kampung halamannya di Pacitan, Jawa Timur.

Peristiwa demonstrasi yang memakan korban ini menjadi perhatian serius berbagai pihak.

Proses penyelidikan dan penanganan yang transparan diharapkan dapat memberikan keadilan serta mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan.

Pemerintah dan aparat keamanan pun diharapkan terus menjaga keseimbangan antara penegakan hukum dan perlindungan hak asasi manusia.*

(cn/a008)

Editor
: Paul Antonio Hutapea
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Mahasiswa Cipayung Plus Desak DPRD Tapsel: Copot Kapolri, Sahkan UU Rampas Aset Korupsi
Menkomdigi Meutya Hafid Ungkap Indikasi Aliran Dana dan Provokasi Terorganisir di Media Sosial
Gubernur Bobby Nasution Ajak Masyarakat Sumut Sampaikan Aspirasi dengan Damai: "Mari Kita Jaga Sumatera Utara Bersama"
Dahnil Ginting Terima Penghargaan dari Lembaga Perlindungan Anak Deli Serdang: "Kader Gerindra Harus Bermanfaat bagi Rakyat"
Riza Chalid Diisukan Terlibat dalam Aksi Kerusuhan, Ini Respons Kapolri
Aksi Damai Ojol GODAMS di Polda Sumut, Kapolda Sampaikan Duka dan Komitmen Penegakan Hukum
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru