BREAKING NEWS
Kamis, 06 November 2025

Rakor Pengendalian Bencana Banjir Bali, Gubernur Koster Apresiasi Perhatian Pemerintah Pusat

Fira - Kamis, 11 September 2025 09:49 WIB
Rakor Pengendalian Bencana Banjir Bali, Gubernur Koster Apresiasi Perhatian Pemerintah Pusat
Gubernur Bali Wayan Koster bersama Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto memimpin rapat koordinasi (rakor) pengendalian bencana banjir di Gedung Kertha Sabha, Jayasabha, Denpasar, Rabu (10/9/2025). (foto: Ist/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

DENPASAR— Gubernur Bali Wayan Koster bersama Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto memimpin rapat koordinasi (rakor) pengendalian bencana banjir di Gedung Kertha Sabha, Jayasabha, Denpasar, Rabu malam (10/9/2025).

Rakor turut dihadiri Pangdam IX/Udayana Mayjen Piek Budiyanto, Danrem 163/Wirasatya, para bupati/wali kota, dan perwakilan kementerian/lembaga terkait.

Dalam rapat tersebut, Gubernur Koster menyampaikan apresiasi atas respon cepat pemerintah pusat, khususnya BNPB, dalam membantu penanganan bencana yang disebutnya dapat mengganggu pemulihan sektor pariwisata Bali pasca pandemi.

"Kami mengapresiasi perhatian pemerintah pusat terhadap situasi ini. Bali adalah destinasi wisata dunia. Penanganan cepat sangat krusial agar tidak mengganggu dinamika pemulihan pariwisata," ujar Koster.

Menurut data BPBD Provinsi Bali yang dipaparkan Gubernur Koster dalam rakor, bencana banjir telah terjadi di 123 titik, dengan rincian:

- 81 titik di Denpasar

- 14 di Gianyar

- 4 di Karangasem

- Sisanya tersebar di Jembrana dan Badung.

Sementara itu, longsor dilaporkan terjadi di 18 titik, mencakup Gianyar (5), Karangasem (12), dan Badung (1).

Banjir juga menyebabkan kerusakan berat pada 16 bangunan, termasuk ruko, kios, dan pasar.

Titik kerugian terbesar terjadi di Pasar Kumbasari dan Jalan Sulawesi, Denpasar, dengan estimasi kerugian material mencapai lebih dari Rp4 miliar.

Sejumlah kios dan ruko roboh, peralatan pedagang rusak, dan barang dagangan hanyut.

Korban jiwa tercatat sebanyak 9 orang meninggal dunia, dan 6 orang masih dalam pencarian.

Selain itu, sebanyak 240 warga mengungsi di sejumlah titik, antara lain Banjar Tohpati, Kesambi, Gedung NU, dan SD Pemecutan Kelod.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam keterangannya usai rakor menyatakan bahwa kondisi secara umum sudah relatif terkendali, khususnya di daerah aliran sungai yang sebelumnya meluap.

"Alhamdulillah, situasi tidak seperti yang dikhawatirkan. Tinggi permukaan air sudah normal. Kami hadir lengkap, dan penanganan akan terus kita kawal sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto," tegas Suharyanto.

BNPB juga telah menyerahkan bantuan logistik awal, termasuk pompa air dan genset, yang langsung dihibahkan untuk percepatan penanganan banjir, khususnya proses penyedotan air di lokasi terdampak.

Danrem 163/Wirasatya Brigjen TNI Ida I Dewa Agung Hadisaputra menambahkan, aparat TNI bersama BPBD dan pemerintah daerah telah bergerak sejak pagi mengevakuasi warga, menarik kendaraan terjebak, serta membersihkan puing dan lumpur di lokasi-lokasi kritis.

"Di Pasar Badung, terdapat 50-70 kendaraan yang masih terjebak di basement. Ketinggian air mencapai delapan meter. Kami kerahkan kendaraan berat dan empat SSK (Satuan Setara Kompi) untuk penarikan serta pembersihan," jelas Danrem.

Kepala BNPB juga menjelaskan bahwa banjir kali ini dipicu oleh fenomena atmosfer gelombang equatorial Rossby dan Kelvin, yang memicu curah hujan sangat tinggi di Bali, kejadian yang jarang terjadi.

"BMKG telah mengonfirmasi bahwa gelombang ini sudah meninggalkan wilayah Bali dan bergerak ke barat. Tapi kita tetap waspada," ujar Suharyanto.

Menanggapi skala bencana ini, Gubernur Koster menegaskan bahwa Pemprov Bali akan menetapkan status darurat untuk mempercepat penyaluran anggaran tak terduga dan memulihkan kerugian masyarakat.

"Hujan kali ini luar biasa. Menurut pedagang, ini yang terparah dalam 70 tahun terakhir. Kami akan ambil langkah-langkah cepat, termasuk menetapkan status darurat untuk percepatan pemulihan," tegas Koster.

Selepas rakor, Gubernur Bali dan Kepala BNPB langsung meninjau proses penyedotan air di Pasar Badung.

Tujuh mesin pompa terus bekerja menyurutkan genangan air di area basement yang masih tergenang.

Pemerintah pusat dan daerah juga menegaskan bahwa seluruh bantuan, baik logistik, evakuasi, hingga pencarian korban, akan terus dilakukan tanpa jeda, dan perbaikan infrastruktur akan segera dimulai setelah situasi darurat mereda.

"Bencana ini bukan soal kepemimpinan, tapi soal bagaimana mempercepat dukungan pusat ke daerah. Kami akan hadir di setiap tahap pemulihan," tutup Kepala BNPB.*

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru