penculikan terhadap seorang bocah laki laki kelas 5 SD. penculikan terhadap seorang bocah laki laki kelas 5 SD di Desa Titi Putih, Kabupaten Batu Bara pada Senin (13/10/2025). (Foto: Ist/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
BATUBARA— Warga Kabupaten Batu Bara digemparkan dengan beredarnya unggahan di media sosial Facebook yang menyebutkan adanya dugaan percobaan penculikan terhadap seorang bocah laki laki kelas 5 SD.
Unggahan tersebut pertama kali muncul dari akun bernama Alda Saragih, dan langsung menyebar luas di berbagai grup Facebook serta platform pesan instan.
Dalam unggahan itu disebutkan bahwa anak tersebut berasal dari Desa Titi Putih, Kabupaten Batu Bara. Berdasarkan keterangan yang ditulis, korban mengaku sempat dibawa oleh empat orang tak dikenal yang menggunakan mobil Avanza berwarna putih.
Kejadian tersebut diduga berlangsung pada Senin (13/10/2025) sekitar waktu magrib, saat kondisi jalan di sekitar perkampungan mulai sepi.
Namun, beruntungnya, bocah itu dikabarkan berhasil melarikan diri ketika mobil berhenti di suatu tempat, hingga akhirnya ia ditemukan dalam keadaan selamat di daerah Pasir-Pasir, Kecamatan Datuk Tanah Datar.
Informasi yang cepat menyebar di dunia maya ini menimbulkan kekhawatiran besar di tengah masyarakat, terutama di kalangan orang tua yang memiliki anak usia sekolah. Banyak warganet yang membagikan ulang unggahan tersebut disertai dengan imbauan agar orang tua lebih waspada terhadap anak-anak mereka ketika berada di luar rumah.
Menindaklanjuti informasi tersebut, awak media mencoba menghubungi pihak kapolsek setempat, guna memastikan kebenaran dugaan percobaan penculikan tersebut. Namun, hingga berita ini ditayangkan,pihak kepolisian belum ada memerima laporan tersebut
"izin bang, Hingga saat ini belum ada laporan terkait kasus dugaan pencukikan tersebut," ucap Kapolsek Labuhan Ruku Akp Cecep Suhendra.
Pihak kepolisian diharapkan segera melakukan penelusuran dan verifikasi terhadap unggahan viral tersebut, karena informasi seperti ini sangat sensitif dan dapat memicu keresahan di tengah masyarakat jika tidak segera diklarifikasi.
Salah satu warga Titi Putih yang enggan disebutkan namanya mengaku ikut resah atas beredarnya informasi tersebut. "Kalau benar terjadi, tentu sangat mengkhawatirkan. Tapi kalau tidak, kami harap polisi segera beri penjelasan agar masyarakat tidak panik," ujarnya kepada wartawan.
Hingga kini, pihak media terus melakukan upaya konfirmasi dan penelusuran lebih lanjut untuk memastikan apakah unggahan akun Facebook tersebut benar adanya atau hanya kesalahpahaman.
Masyarakat diimbau untuk tidak langsung mempercayai informasi yang beredar di media sosial tanpa konfirmasi dari sumber resmi, agar tidak terjadi penyebaran berita hoaks.
Selain itu, orang tua diharapkan lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak mereka, terutama saat beraktivitas di luar rumah menjelang malam hari.
Langkah sederhana seperti menjemput anak sepulang sekolah dan memberikan edukasi agar tidak mudah percaya dengan orang tak dikenal dapat menjadi upaya pencegahan dini terhadap kejahatan terhadap anak.*