BREAKING NEWS
Jumat, 28 November 2025
SELAMAT HARI GURU

Ibu Putri Koster Ajak Masyarakat Bali Ubah Cara Pandang Terhadap Sampah: Dari Buang Menjadi Olah

Raman Krisna - Senin, 24 November 2025 13:00 WIB
Ibu Putri Koster Ajak Masyarakat Bali Ubah Cara Pandang Terhadap Sampah: Dari Buang Menjadi Olah
Duta Percepatan Penanganan Sampah Berbasis Sumber (PSBS) Provinsi Bali, Ibu Putri Suastini Koster, mendorong masyarakat untuk mengubah cara pandang terhadap sampah. Alih-alih sekadar dibuang, sampah perlu diolah agar bernilai guna. (Foto: Ist/ BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

BULELENG — Duta Percepatan Penanganan Sampah Berbasis Sumber (PSBS) Provinsi Bali, Ibu Putri Suastini Koster, mendorong masyarakat untuk mengubah cara pandang terhadap sampah. Alih-alih sekadar dibuang, sampah perlu diolah agar bernilai guna.

Ajakan tersebut disampaikan dalam Sosialisasi PSBS Palemahan Kedas (PADAS) di Balai Serba Guna Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Senin (24/11/2025).

Menurut Ibu Putri Koster, mindset yang tepat menjadi kunci membangun lingkungan bersih, sehat, dan ekosistem lestari.

Baca Juga:

Program PSBS PADAS menekankan pengelolaan sampah dari tingkat rumah tangga, menjadi solusi praktis bagi terciptanya desa yang bersih dan berkelanjutan.

"Sampah yang dibiarkan akan membusuk dan memicu penyakit. Jika diolah, sampah organik bisa menjadi pupuk berkualitas yang menyuburkan tanah," ujarnya, sambil menjelaskan metode pengolahan menggunakan komposter dan teba modern berbasis mikroba cair.

Sosialisasi ini merupakan bagian dari Gerakan Percepatan Pembatasan Plastik Sekali Pakai dan Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber yang menyasar 57 kecamatan se-Bali.

Kegiatan ini juga menegaskan implementasi regulasi, termasuk Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 9 Tahun 2025 serta Pergub No. 97/2018 dan No. 47/2019 tentang pengelolaan sampah dan pembatasan plastik sekali pakai.

Ibu Putri menyoroti praktik pengelolaan sampah yang keliru, seperti open dumping dan pembakaran, yang menghasilkan zat berbahaya seperti dioksin.

Ia mencontohkan TPA Suwung, Denpasar, yang menjadi gunung sampah akibat menampung sampah dari empat kabupaten/kota selama puluhan tahun.

"Regulasinya sudah ada, sekarang giliran masyarakat yang harus menindaklanjuti," tegasnya.

Camat Tejakula, Kadek Agus Hartika, menegaskan bahwa sampah menjadi ancaman serius bagi lingkungan dan pembangunan.

Ia menyebut, kesadaran masyarakat dan sarana pengelolaan yang terbatas menjadi tantangan utama.

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Tiga Menteri dan Duta Besar Terjun Langsung Bersihkan Sampah Plastik di Pantai Kedonganan Bali
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru