BREAKING NEWS
Jumat, 19 Desember 2025

Setelah 19 Hari Hilang, Jasad Pendeta Tapteng Akhirnya Ditemukan Warga Tersapu Banjir 3 Km dari Rumah

Raman Krisna - Senin, 15 Desember 2025 10:32 WIB
Setelah 19 Hari Hilang, Jasad Pendeta Tapteng Akhirnya Ditemukan Warga Tersapu Banjir 3 Km dari Rumah
Jasad pendeta di Desa Hutanabolon, Kecamatan Tukka, Tapanuli Tengah, akhirnya ditemukan setelah 19 hari hanyut terbawa arus banjir bandang-longsor, Minggu (14/12/2025) sore. (foto: Ist/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

TAPANULI TENGAH – Jasad Lea Filanie (59), pendeta di Desa Hutanabolon, Kecamatan Tukka, Tapanuli Tengah, akhirnya ditemukan setelah 19 hari hanyut terbawa arus banjir bandang-longsor.

Korban ditemukan sekitar 3 kilometer dari rumahnya pada Minggu (14/12/2025) sore.

Anak korban, Betty Trifena Ritonga, mengatakan jenazah ibunya dibawa oleh Tim SAR ke rumah sakit sebelum keluarga memastikan identitasnya.

Baca Juga:

"Sore ditemukan warga, terus diangkut Basarnas ke RS, kami ke RS untuk mengecek dan mengkonfirmasi kalau itu memang mamak," ujar Betty, Senin (15/12).


Keluarga telah membawa jenazah Lea dan berencana memakamkannya hari ini.

Kisah tragis ini bermula pada Selasa (25/11), ketika arus banjir bandang tiba-tiba menyapu rumah pendeta yang terletak tepat di samping Gereja GPdI Hutanabolon.

Saat kejadian, suami korban berhasil menyelamatkan diri bersama anak kecil dengan menaiki pohon dan berlari ke bukit.

Sementara Lea, yang sedang video call dengan menantu, tersapu arus deras.

Sejak kejadian, anak-anak korban rutin menyusuri aliran sungai untuk mencari jasad ibunya.

Betty menceritakan, pencarian manual sangat sulit karena lumpur setinggi lebih dari satu meter dan keterbatasan alat berat.

"Harapannya dibantu juga pencarian dengan alat berat karena memang cari manual susah. Kami pun sudah berusaha ikhlas, tapi kan setidaknya bisa kami lihat terakhir kali," ujarnya.

Tim SAR gabungan sempat melakukan pencarian beberapa hari pascabanjir, namun terhenti karena luasnya wilayah dan kondisi medan yang berat.

Penemuan jenazah Lea menjadi titik akhir dari pencarian yang melelahkan bagi keluarga dan warga desa.

Peristiwa ini kembali menyoroti risiko banjir bandang-longsor di Tapanuli Tengah, sekaligus menegaskan pentingnya mitigasi bencana dan kesiapan evakuasi bagi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan.*


(d/ad)

Editor
: Adam
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Aceh Timur Banjir Bandang, Menteri LH: Aktivitas Sawit dan Tambang Ilegal Picu Kerusakan Hulu Sungai
Kementerian PU Targetkan Jalur Aceh Tengah–Gayo Lues Kembali Fungsional Hari Ini
Usai Tinjau Lokasi Bencana di Sumatra, Prabowo Kumpulkan Para Menteri: Apa yang Dibahas?
Api Melalap Pasar Induk Kramat Jati Pagi Ini, 16 Mobil Damkar Dikerahkan
Banjir Bisa Surut, Tapi Karbon Tinggal Selamanya
Desa Tandihat Tidak Aman Lagi, Bupati Tapsel Ajak Warga Siap Relokasi
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru