Jakarta— Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan mengonfirmasi penemuan dua korban yang hanyut di Sungai Tandon Lengkong. Kedua korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia setelah sebelumnya dinyatakan hilang sejak Minggu (10/11) sore. Tim pencari berhasil menemukan jenazah korban pada Senin (11/11) dengan jarak sekitar 50 hingga 150 meter dari titik awal hilang.
Kepala Satuan Tugas BPBD Kota Tangerang Selatan, Dian Wiryawan, menjelaskan bahwa kedua korban adalah pekerja proyek bangunan yang tengah berlibur di kawasan Sungai Tandon Lengkong. Mereka berenang bersama empat teman lainnya, namun tidak menyadari bahwa curah hujan yang lebat menyebabkan arus sungai menjadi sangat deras.
“Dua korban itu sedang libur dan memutuskan untuk berenang bersama teman-temannya. Empat teman mereka berhasil menyelamatkan diri, namun dua korban lainnya terbawa arus. Suhadi, yang berusaha menolong temannya, Aji Saputro, akhirnya juga tidak dapat selamat karena arus sungai yang begitu deras,” ungkap Dian
Kedua korban yang ditemukan adalah Aji Saputro (23 tahun) dan Suhadi (29 tahun), keduanya berasal dari Kabupaten Pemalang dan bekerja sebagai pekerja proyek di Tangerang Selatan. Dian menjelaskan, setelah menerima laporan dari keluarga korban pada Minggu sore, tim BPBD segera melakukan pencarian dengan melibatkan petugas SAR dan relawan.
Jenazah Suhadi ditemukan terlebih dahulu pada pukul 14.00 WIB, sekitar 50 meter dari titik awal lokasi kejadian. Jenazah Aji Saputro ditemukan beberapa jam kemudian pada sore harinya, dengan jarak sekitar 150 meter dari titik hilangnya. Proses pencarian kedua korban berlangsung selama lebih dari 24 jam dan mendapat perhatian serius dari BPBD serta pihak kepolisian setempat.
Dian menambahkan, kejadian ini berawal saat korban bersama rekan-rekannya berenang di sekitar area Sungai Tandon Lengkong, yang terletak tidak jauh dari pusat kota Tangerang Selatan. Namun, karena curah hujan yang tinggi pada sore hari, arus sungai yang sebelumnya tidak berbahaya menjadi sangat kuat, sehingga menyebabkan kedua korban terhanyut.
“Karena hujan deras, arus sungai menjadi deras. Dua korban ini terbawa arus hingga ke Kali Tandon, yang jaraknya sekitar 30 meter dari lokasi awal mereka berenang. Suhadi mencoba menolong temannya, namun keduanya gagal diselamatkan,” tambah Dian.
BPBD Kota Tangerang Selatan bekerja cepat untuk menangani kejadian tersebut dengan mendirikan posko pencarian dan berkoordinasi dengan pihak terkait. Pencarian dilakukan sepanjang Sungai Tandon Lengkong dan Kali Tandon, yang menjadi lokasi pergerakan arus. Beberapa warga setempat turut membantu, meskipun medan yang berat dan arus yang deras menyulitkan pencarian.
“Pihak BPBD sudah melakukan upaya maksimal dengan mengerahkan petugas SAR, namun kondisi alam yang tidak mendukung membuat pencarian memakan waktu lebih lama,” jelas Dian.
Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat, khususnya para perantau dan pekerja, untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di sungai atau daerah rawan banjir, terutama setelah hujan lebat. Sungai Tandon Lengkong, yang sering dijadikan tempat rekreasi oleh warga setempat, kini menjadi fokus perhatian BPBD dan instansi terkait untuk meningkatkan kewaspadaan.
Sementara itu, pihak kepolisian juga ikut turun tangan dalam proses identifikasi dan penyelidikan lebih lanjut terkait kejadian ini. pihak kepolisian menyatakan bahwa kejadian ini murni merupakan kecelakaan alam dan tidak ada unsur kelalaian lain.
Pihak BPBD dan masyarakat setempat turut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Dian Wiryawan menambahkan, BPBD Kota Tangerang Selatan akan terus memantau kondisi Sungai Tandon Lengkong dan kawasan sekitarnya untuk menghindari kejadian serupa di masa depan.
“Kami dari BPBD Kota Tangerang Selatan turut berduka cita yang mendalam atas kejadian ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” tutup Dian.
(JOHANSIRAIT)
Dua Pekerja Proyek Ditemukan Meninggal Hanyut di Sungai Tandon Lengkong Tangerang Selatan