BREAKING NEWS
Kamis, 19 Juni 2025

BNPB Ralat Jumlah Korban Tewas: Longsor Tambang Ilegal di Solok , Menewaskan 12 Orang!

BITVonline.com - Sabtu, 28 September 2024 08:27 WIB
38 view
BNPB Ralat Jumlah Korban Tewas: Longsor Tambang Ilegal di Solok , Menewaskan 12 Orang!
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

SUMBAR –Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengonfirmasi bahwa hingga hari ini, jumlah korban tewas akibat tanah longsor di kawasan tambang ilegal di Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat, mencapai 12 orang. Dalam kejadian yang berlangsung pada Kamis, 26 September 2024, sekitar pukul 17.00 WIB, longsor terjadi akibat hujan deras yang melanda wilayah tersebut.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan, “Hingga Sabtu (28/9) pukul 12.00 WIB, tercatat total 12 orang meninggal dunia, dua orang masih dalam pencarian, dan 11 orang selamat.” Ia juga menjelaskan bahwa sebelumnya terdapat laporan mengenai 15 korban jiwa, namun setelah dilakukan verifikasi, jumlah tersebut dikoreksi. Kesulitan jaringan komunikasi di lokasi, yang merupakan area blank spot, menjadi penyebab ketidakakuratan informasi awal.

Penyebab dan Lokasi Kejadian

Tanah longsor yang menimpa lokasi tambang ilegal ini terjadi di Kecamatan Hiliran Gumanti, tepatnya di Nagari Sungai Abu. Dalam keterangan resmi, Muhari menyampaikan bahwa sekitar 25 orang diperkirakan sedang bekerja di area tersebut saat longsor menerjang. “Kawasan ini dikenal sebagai area tambang ilegal yang kerap kali menghadapi risiko tinggi, terutama pada saat hujan dengan intensitas tinggi dan struktur tanah yang labil,” tambahnya.

Baca Juga:
Daftar Korban

Berikut adalah daftar nama-nama korban yang meninggal dunia akibat bencana ini:

Safrul Jamil (36 tahun, L, Talang Timur) Dasriwandi (47 tahun, L, Talang Barat) Doris Purba Ananda (30 tahun, L, Panasahan) Yedrimen (44 tahun, L, Talang Barat) Yusrizal (44 tahun, L, Taratak Dama) Ilham (25 tahun, L, Panasahan) Zil (37 tahun, L, Solok Selatan) Indra (18 tahun, L, Solok Selatan) Gusri Ramadansyah (44 tahun, L, Pansahan) Ambra (29 tahun, L, Surian) Zakir (26 tahun, L, Taratak Batu Salimpek) Herma Doni (36 tahun, L, Padang Aro, Solok Selatan) Proses Pencarian dan Penyelamatan

Proses identifikasi korban dilakukan oleh tim gabungan yang melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Basarnas, dan pihak terkait lainnya. Operasi pencarian dan penyelamatan masih terus berlangsung, melibatkan lebih dari 100 personel dari berbagai instansi, termasuk TNI, Polri, dan Palang Merah Indonesia (PMI).

Baca Juga:

Kendala utama yang dihadapi oleh tim adalah medan yang sulit diakses, dengan waktu tempuh sekitar 4-6 jam untuk mencapai lokasi, serta minimnya jaringan komunikasi. “Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan proses pencarian dan evakuasi berjalan lancar,” ungkap Muhari.

Imbauan dan Penegakan Hukum

BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem dan potensi bencana di kawasan rawan longsor. “Kami meminta agar aktivitas penambangan ilegal dihentikan, karena sangat berisiko terhadap keselamatan,” tegas Muhari. Ia juga menambahkan bahwa peristiwa longsor di area tambang ilegal tidak hanya terjadi kali ini saja, dan penegakan hukum harus diperkuat agar tragedi serupa tidak terulang di masa depan.

“Keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas utama. Penegakan hukum terhadap tambang ilegal sangat diperlukan agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” pungkasnya.

Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya penegakan hukum dan pengawasan terhadap aktivitas penambangan yang berisiko, serta perlunya peningkatan kesadaran masyarakat akan bahaya bencana yang bisa terjadi akibat cuaca ekstrem dan kegiatan ilegal.(N/014)

Tags
beritaTerkait
Wamentan Sudaryono Dorong Petani Ajukan Kredit Alsintan Bersubsidi
Pemuda Desa Borbor Ditangkap Usai Larikan Remaja ke Pekanbaru
Viral Kursi 11A: Mengenal Fungsi dan Syarat Kursi Darurat di Pesawat
Maruarar Sirait Klarifikasi Wacana Rumah Subsidi 18 Meter: Belum Keputusan Resmi
Jaksa Agung ST Burhanuddin: Jaksa Daerah yang Lemah Tangani Korupsi Siap Dicopot
Gunung Marapi Erupsi Lagi Malam Ini, Warga Panik Dengarkan Dentuman Keras dan Lihat Pijar Api
komentar
beritaTerbaru