BREAKING NEWS
Minggu, 15 Juni 2025

BPBD DKI Jakarta Siapkan Simulasi Gempa Megathrust Selat Sunda

BITVonline.com - Jumat, 20 September 2024 08:36 WIB
43 view
BPBD DKI Jakarta Siapkan Simulasi Gempa Megathrust Selat Sunda
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta bersiap menggelar simulasi gempa megathrust Selat Sunda yang dijadwalkan berlangsung pada minggu pertama dan kedua bulan Oktober 2024. Kegiatan ini akan dilaksanakan di seluruh kantor walikota di lima wilayah administrasi Jakarta.

Kepala Satuan Pelayanan (Kasatpel) Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta, Michael Sitanggang, mengungkapkan bahwa rapat persiapan telah dilakukan untuk memastikan semua aspek terkait pelaksanaan simulasi berjalan dengan baik. “Kami baru saja menggelar rapat persiapan pelaksanaan simulasi gempa bumi yang rencananya dilakukan di seluruh kantor walikota,” jelas Michael.

Sebelum simulasi, BPBD DKI akan melakukan pre-assessment untuk mengevaluasi kesiapan sarana dan prasarana gedung. Selain itu, pihaknya juga akan memberikan edukasi kepada pegawai mengenai kesiapsiagaan menghadapi gempa. “Simulasi ini akan menggunakan skenario gempa megathrust Selat Sunda dengan magnitudo 8,7 dan skala dampak MMI VI-VII,” tambahnya.

Baca Juga:

Dari pemantauan BMKG, potensi gempa megathrust di dua zona, yaitu Selat Sunda dan Mentawai-Siberut, masih menjadi ancaman serius yang dapat terjadi kapan saja. Untuk itu, Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI, Mohamad Yohan, menekankan pentingnya persiapan sebelum bencana terjadi.

Yohan mengingatkan masyarakat untuk mempersiapkan kebutuhan dasar yang perlu dibawa saat menghadapi bencana megathrust. “Kebutuhan dasar seperti pakaian, obat-obatan, dan surat-surat penting sangat penting untuk dipersiapkan,” tuturnya. Ia juga menyoroti perlunya menyiapkan uang tunai, mengingat pengalaman bencana banjir di Cina yang baru-baru ini terjadi.

Baca Juga:

“Di sana, banyak warga yang tidak menyiapkan uang tunai. Ketika semua sistem pembayaran elektronik mati akibat banjir, mereka kesulitan untuk membeli kebutuhan dasar,” imbuh Yohan. Pengalaman tersebut mengingatkan kita akan pentingnya memiliki uang tunai sebagai langkah antisipatif.

Yohan menambahkan bahwa surat-surat penting, seperti ijazah dan dokumen lainnya, harus disimpan dengan baik agar tidak hilang atau rusak saat terjadi bencana. “Banjir atau kebakaran bisa membuat dokumen penting kita hilang, jadi perlu dipikirkan cara penyimpanan yang aman,” ungkapnya.

Dengan simulasi ini, BPBD DKI berharap dapat meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana. Diharapkan seluruh elemen masyarakat dapat mengambil bagian dalam simulasi dan memahami langkah-langkah yang perlu dilakukan ketika bencana terjadi.

Kegiatan ini merupakan langkah proaktif BPBD DKI dalam menghadapi potensi bencana di masa depan, dan menjadi momentum penting untuk membangun kesadaran kolektif dalam menghadapi risiko bencana di Jakarta.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Aksi Solidaritas Bela Palestina Warnai CFD Bundaran HI, Massa Long March dari Kedubes AS
Marak Biaya Tersembunyi di E-Commerce, Pakar Konsumen: Bentuk Penyesatan Harga
Kades Sawer di Diskotek, Gubernur Jabar Ancam Tunda Bantuan Dana Desa!
Zulkifli Hasan: Susu Adalah Investasi Bangsa Menuju Generasi Sehat dan Cerdas
Bunda Salma Tegur Ketua DPRD Sumut: Keputusan Mendagri Tidak Mutlak, Ini Bukan Zaman Hindia Belanda!
Anggota DPR: Serangan Israel ke Iran adalah Manuver Politik Putus Asa Netanyahu
komentar
beritaTerbaru