BREAKING NEWS
Rabu, 15 Oktober 2025

Cadangan Beras Tembus 4 Juta Ton, Knight Frank: Momentum Tumbuhnya Sektor Pergudangan Pangan

Adelia Syafitri - Minggu, 01 Juni 2025 09:47 WIB
Cadangan Beras Tembus 4 Juta Ton, Knight Frank: Momentum Tumbuhnya Sektor Pergudangan Pangan
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA — Keberhasilan Indonesia mencatatkan cadangan beras nasional sebesar empat juta ton membuka peluang strategis bagi tumbuhnya sektor usaha pergudangan, khususnya gudang pangan berstandar.

Hal tersebut disampaikan oleh Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia, Syarifah Syaukat, yang menyebut bahwa capaian tersebut merupakan momen penting dalam perjalanan menuju swasembada pangan nasional.

"Cadangan beras pemerintah yang mencapai 4 juta ton menjadi momentum penting bagi upaya pemerintah mencapai swasembada pangan," ujar Syarifah, Minggu (1/6).

Menurutnya, sektor pergudangan kini memiliki peluang besar untuk berkembang, terutama jika pelaku usaha mampu menyediakan gudang berstandar pangan yang sesuai spesifikasi, seperti pengendalian suhu, kelembaban, dan sistem ventilasi yang memadai.

Syarifah juga menekankan pentingnya pembangunan gudang pangan terpadu di dekat pelabuhan dan simpul logistik utama.

Hal ini dinilai akan meningkatkan efisiensi distribusi pangan sekaligus memperkuat daya saing logistik Indonesia.

"Dalam jangka panjang, jika surplus dapat terus dipelihara, maka dibutuhkan gudang untuk penyimpanan jangka panjang atau mendukung aktivitas ekspor," imbuhnya.

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mencetak rekor baru dengan menghasilkan cadangan beras sebanyak 4 juta ton, tertinggi sejak Perum Bulog didirikan pada tahun 1969.

Capaian ini disebut sebagai tonggak penting dalam sejarah tata kelola pangan nasional.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari strategi kebijakan yang berpihak pada petani dan berorientasi pada penguatan produksi nasional.

"Ini bukan hanya angka statistik. Ini adalah bukti nyata dari keberpihakan pemerintah terhadap petani dan keberhasilan menjaga stabilitas pangan nasional," ujarnya.

Di bawah arahan Presiden Prabowo, pemerintah menggenjot produksi lokal dan optimalisasi serapan hasil panen dalam negeri, yang dinilai berhasil menstabilkan harga serta memperkuat posisi Indonesia dalam menghadapi gejolak krisis pangan global.*

(at/a008)

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru