Bulog Sumut Serap 17.800 Ton Beras Petani, Target Juni Masih Kurang 2.900 Ton

MEDAN — Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara (Sumut) hingga awal Juni 2025 telah menyerap sebanyak 17.800 ton setara beras atau 35.600 ton gabah kering panen (GKP) dari hasil panen petani di sejumlah wilayah di provinsi tersebut.

"Selisih target untuk Juni ini masih kurang sekitar 2.900 ton setara beras atau 5.800 ton GKP," ujar Budi Cahyanto, Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumut di Medan, Senin (9/6/2025).

Menurut Budi, pencapaian tersebut masih didukung oleh sejumlah daerah yang tetap mengalami panen meski volumenya mulai berkurang.

Di antaranya adalah Kabupaten Simalungun, Asahan, Mandailing Natal, dan Tapanuli Selatan.

"Saat ini, serapan harian kami berkisar antara 35 sampai 50 ton GKP per hari. Padahal di kondisi normal bisa mencapai 150 sampai 200 ton per hari," ungkapnya.

Meski demikian, pihaknya optimistis akan terjadi peningkatan serapan pada awal Juli, terutama di wilayah seperti Deli Serdang, Serdang Bedagai, Batu Bara, dan Langkat, meskipun belum memasuki puncak panen raya.

"Panen raya di Sumut diperkirakan berlangsung antara akhir Juni hingga Agustus 2025," kata Budi.

Dari hasil penyerapan tersebut, Bulog Sumut saat ini memiliki stok beras sekitar 70.000 ton di gudang.

Untuk mempercepat serapan, Bulog menggandeng perusahaan swasta dalam pengolahan gabah, serta bekerja sama dengan pemerintah daerah, Kodam I/Bukit Barisan, dan kelompok tani.

Budi juga mengimbau agar para petani menjual gabah ke Bulog dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah sebesar Rp6.500 per kilogram, sesuai dengan Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 14 Tahun 2025, yang merupakan revisi atas aturan sebelumnya.

"Kami terus mendorong petani untuk menjual ke Bulog demi stabilitas harga dan ketahanan pangan nasional," tutup Budi.*

(at/a008)