MANDAILING NATAL – Bupati Mandailing Natal (Madina), H. Saipullah Nasution, menegaskan bahwa program Keta tu Saba merupakan langkah strategis yang mengusung pendekatan modern untuk meningkatkan produktivitas pertanian di wilayahnya.
Program ini resmi diluncurkan di Kecamatan Siabu, salah satu lumbung padi utama Madina, pada Selasa (17/6).
Dalam peluncuran tersebut, Bupati Saipullah mengungkapkan bahwa penanaman dilakukan secara serentak di seluruh wilayah dengan melibatkan Petani Penyuluh Lapangan (PPL), serta pendampingan langsung dari tim teknis PT Pupuk Indonesia dan Dinas Pertanian.
"Untuk memastikan keberhasilan program ini, camat ditunjuk sebagai koordinator utama yang mengawasi pelaksanaan dari tahap penanaman hingga masa panen," ujarnya.
Bupati juga mengingatkan masyarakat bahwa ketersediaan pupuk di Madina mencukupi.
Namun, masih terdapat sekitar 29 ribu petani yang belum mengambil jatah pupuk mereka.
"Ini bukan soal kurangnya pupuk. Kami minta agar para petani segera mengambil pupuk yang sudah disediakan di pengecer maupun kelompok tani," tegas Saipullah.
Sementara itu, Senior Manager Regional 1A PT Pupuk Indonesia, Benny Rafalo, menyampaikan bahwa program ini merupakan hasil kolaborasi erat antara PT Pupuk Indonesia dengan Pemerintah Kabupaten Madina dalam menghadapi berbagai tantangan sektor pertanian.
"PT Pupuk Indonesia menyediakan layanan mobil uji tanah gratis serta pendampingan langsung dari agronomis agar petani dapat memahami kondisi lahan mereka secara lebih optimal," jelas Benny.
Kegiatan peluncuran program ini turut dihadiri oleh Asisten III Lismuliyadi, Perwira Penghubung, Kapolsek Siabu, serta sejumlah Kepala OPD di lingkungan Pemkab Madina.
Program Keta tu Saba diharapkan menjadi motor penggerak peningkatan produktivitas pertanian sekaligus menguatkan ketahanan pangan di Mandailing Natal.*
Editor
: Adelia Syafitri
Program "Keta tu Saba" Jadi Langkah Strategis Tingkatkan Produktivitas Pertanian di Mandailing Natal