BREAKING NEWS
Senin, 27 Oktober 2025

Lampung Siap Jadi Lumbung Bahan Baku Bioetanol Nasional

Ahmad Yani Setiawan - Sabtu, 25 Oktober 2025 08:46 WIB
Lampung Siap Jadi Lumbung Bahan Baku Bioetanol Nasional
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal saat menghadiri Rapat bersama Wakil Menteri Investasi Todotua Pasaribu dan Menteri Koperasi dan UKM Ferry Juliantono, di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi, Jakarta, Kamis (23/10/2025). (foto: Ist/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Provinsi Lampung menegaskan kesiapan menjadi pemasok utama bahan baku bioetanol nasional, menyusul penerapan bahan bakar E10 (campuran 10 persen etanol dalam bensin) di Indonesia.

Pernyataan ini disampaikan Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal saat menghadiri Rapat Percepatan Rencana Investasi Bioetanol bersama Wakil Menteri Investasi Todotua Pasaribu dan Menteri Koperasi dan UKM Ferry Juliantono, di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi, Jakarta, Kamis (23/10/2025).

Dalam rapat tersebut, Menteri Koperasi dan UKM Ferry Juliantono menekankan peran strategis koperasi petani dalam memperkuat ekosistem bioetanol nasional.

Baca Juga:

Koperasi dinilai mampu menjadi penggerak rantai pasok energi terbarukan berbasis pertanian.

"Kementerian Koperasi memiliki semangat yang sama dalam mengembangkan potensi bioetanol di Indonesia. Koperasi tani/" target="_blank">petani dapat menjadi bagian penting dalam ekosistem ini," ujar Ferry.

Sementara itu, Wakil Menteri Investasi Todotua Pasaribu menyebut Indonesia kini memasuki era bahan bakar E10, dengan potensi pasar domestik mencapai 3–4 juta kiloliter etanol per tahun.

Todotua menambahkan, masuknya produsen otomotif Jepang, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, yang siap terlibat dalam pengamanan pasokan bahan baku hingga sektor hulu, memperkuat keyakinan akan terbentuknya ekosistem bioetanol yang terintegrasi.

Di hadapan kementerian, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menegaskan bahwa Lampung telah menyiapkan ratusan ribu hektare lahan sebagai sentra bahan baku bioetanol, mulai dari ubi kayu, tebu, hingga jagung.

Lampung saat ini merupakan produsen utama singkong nasional, peringkat kedua untuk tebu, dan ketiga untuk jagung.

"Saat ini Lampung memiliki dua perusahaan etanol yang beroperasi, tetapi kapasitas serapnya terhadap hasil pertanian lokal masih terbatas. Akibatnya terjadi kelebihan pasokan di tingkat tani/" target="_blank">petani yang berpotensi menekan harga. Karena itu, keterhubungan industri bioetanol ini menjadi penting," tegas Mirza.

Gubernur Mirza berharap percepatan pengembangan industri bioetanol, khususnya dari jagung, tidak hanya menopang kebutuhan E10 nasional tetapi juga meningkatkan kesejahteraan tani/" target="_blank">petani melalui hilirisasi dan penyerapan hasil panen yang lebih besar.

Rapat tersebut turut dihadiri Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Nandi Julyanto dan jajaran Pemprov Lampung.*

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Lampung Selatan Terapkan Padi Biosalin, Ubah Lahan Pesisir Jadi Sawah Produktif
Cuaca Ekstrem Ancaman Serius bagi Produksi Padi dan Jagung di Indonesia
Cuaca Ekstrem Ancaman Serius bagi Produksi Padi dan Jagung di Indonesia
Dari Bibit Hingga BUMDes: Dampak Nyata Program TJSL PHM untuk Lingkungan dan Masyarakat
Ketergantungan Impor Biji Kakao Indonesia Meningkat, Pemerintah Siapkan Replanting 248.500 Hektare
Rayakan 27 Tahun Bank Mandiri, Livin’ Fest 2025 Hadirkan Sinergi Lintas Sektor di Medan
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru