BREAKING NEWS
Rabu, 30 Juli 2025

PAN Soroti Tuduhan ke Jokowi: "Kurangi Cari-cari Kesalahan"

Adelia Syafitri - Sabtu, 15 Maret 2025 08:51 WIB
201 view
PAN Soroti Tuduhan ke Jokowi: "Kurangi Cari-cari Kesalahan"
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Saleh Partaonan Daulay.
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Saleh Partaonan Daulay, meminta semua pihak untuk tidak saling menyalahkan terkait permasalahan yang tengah terjadi di dalam dunia politik.

Saleh menyatakan bahwa dinamika yang muncul harus mampu menciptakan keteduhan dan tidak memperburuk keadaan dengan saling mencari kesalahan.

Baca Juga:

"Kami tidak mau mencampuri persoalan yang terjadi di partai lain. Namun demikian, dinamika yang terjadi tetap diharapkan membawa keteduhan. Tidak saling menyalahkan, mempersalahkan, apalagi mencari kesalahan orang lain," ungkap Saleh dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (14/3/2025).

Saleh juga mengingatkan bahwa bulan suci ini merupakan waktu yang tepat untuk memperbanyak ibadah dan mengurangi kebiasaan mencari kesalahan orang lain.

Baca Juga:

Hal tersebut, lanjutnya, diharapkan dapat membawa rahmat dan kasih sayang.

"Ini bulan suci. Kita semua diimbau memperbanyak ibadah. Kurangi mencari-cari kesalahan orang. Dengan begitu, ada rahmat dan kasih sayang yang disebarkan," tambahnya.

Saleh menekankan bahwa selama ini banyak orang yang mengakui prestasi dan kebaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dia pun mengingatkan bahwa tanpa bukti yang jelas, tudingan terhadap Jokowi bisa dianggap fitnah yang dapat menyebabkan keresahan.

"Banyak orang yang sudah mengakui kebaikan Jokowi. Banyak juga prestasi yang sudah ditorehkan. Semua itu harus diapresiasi sebagai bagian dari penghargaan dan penghormatan atas sesama anak bangsa," tegasnya.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri menanggapi tudingan yang menyebutkan dirinya mengutus seseorang untuk meminta PDIP tidak memecatnya.

Jokowi dengan tegas membantah tudingan tersebut dan menyatakan bahwa tidak ada utusan yang dia kirimkan untuk tujuan itu.

"Nggak ada (utusan), ya harusnya disebutkan siapa, biar jelas. Siapa? Siapa?" ujar Jokowi saat ditemui di rumahnya di Sumber, Banjarsari, Jumat (14/3).

Jokowi juga menambahkan bahwa tidak ada kepentingan baginya untuk mengirim utusan terkait permintaan agar PDIP tidak memecat dirinya.

Ia pun menegaskan bahwa selama ini ia lebih memilih untuk diam meskipun difitnah dan dicela.

"Kepentingannya apa saya mengutus untuk itu, kepentingannya apa? Coba logikanya," tambah Jokowi.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP, Deddy Sitorus, mengungkapkan bahwa pada 14 Desember tahun lalu, ada utusan yang menyampaikan permintaan agar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mundur dan meminta PDIP tidak memecat Jokowi.

Deddy juga menyebutkan bahwa utusan tersebut menyampaikan informasi tentang sejumlah anggota PDIP yang menjadi target KPK dan kepolisian.

(dc/a)

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
komentar
beritaTerbaru