JAKARTA -Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyampaikan pandangannya terkait bonus demografi yang selama ini kerap digaungkan sebagai peluang emas menuju Indonesia maju.
Melalui sebuah utas di akun X miliknya, @aniesbaswedan, Anies mempertanyakan apakah dominasi usia produktif secara otomatis akan menjadi berkah bagi bangsa.
"Bonus demografi sering disebut sebagai pintu emas menuju Indonesia maju, tapi benarkah akan otomatis jadi berkah?" tulis Anies, dikutip Selasa (22/4/2025).
Anies menegaskan bahwa Indonesia saat ini tengah memasuki fase langka, di mana jumlah penduduk usia produktif memuncak.
Namun menurutnya, di balik potensi besar tersebut tersembunyi tantangan yang kerap luput dari perhatian.
"Sering kita anggap bonus demografi sebagai berkah otomatis. Seolah hadirnya usia produktif berarti kesejahteraan akan datang dengan sendirinya," lanjutnya.
"Tapi usia produktif tak selalu berarti produktivitas. Yang terlihat adalah angka, yang tersembunyi adalah kelelahan kolektif."
Capres nomor urut 1 pada Pilpres 2024 itu menyoroti realita yang dihadapi generasi muda saat ini.
Ia menilai bahwa anak-anak muda yang digadang-gadang sebagai harapan masa depan justru hidup dalam tekanan berat, mulai dari beban ekonomi keluarga, ketidakpastian pekerjaan, hingga mahalnya biaya hidup.
"Mereka bukan hanya generasi yang tangguh, tapi generasi yang sibuk, dan generasi yang letih," ujarnya.
Lebih lanjut, Anies menilai belum ada sistem yang benar-benar menopang anak muda untuk menghadapi tekanan zaman.
Ia menyebut tekanan psikis, gangguan mental, dan perasaan hampa menjadi fenomena senyap yang tumbuh di balik label "usia produktif".
"Dunia kerja menuntut kecepatan, tapi lupa menyediakan ruang untuk bernapas. Ini bukan bonus, tapi beban," tegasnya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka juga menyampaikan pandangannya terkait bonus demografi.
Menurut Gibran, periode 2030-2045 akan menjadi momen penting di mana lebih dari 208 juta penduduk Indonesia berada pada usia produktif
Ia menyebut kondisi itu sebagai peluang besar yang harus dikelola dengan tepat agar tidak menjadi sekadar angka statistik.*