BREAKING NEWS
Minggu, 22 Juni 2025

SBY Ngaku Jarang Ngetweet: Banyak Bicara Tidak Bagus, Presiden Hanya Satu

Adelia Syafitri - Sabtu, 21 Juni 2025 12:52 WIB
89 view
SBY Ngaku Jarang Ngetweet: Banyak Bicara Tidak Bagus, Presiden Hanya Satu
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (foto: tangkapan layar yt Gita Wirjawan)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA– Pernyataan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal sikapnya yang jarang membuat unggahan di media sosial kembali menjadi sorotan publik.

Dalam pernyataan terbaru yang disampaikan saat tampil di kanal YouTube Gita Wirjawan pada Kamis (19/6/2025), SBY menyinggung pentingnya menjaga etika dalam komunikasi publik, khususnya bagi mantan pemimpin negara.

Baca Juga:

SBY mengaku sengaja tidak terlalu aktif di platform X, karena menurutnya, Indonesia hanya memiliki satu presiden dan satu matahari dalam pemerintahan.

"Saya nih jarang sekali mengeluarkan tweet. Kalau terlalu banyak bicara, enggak bagus. Presiden kita hanya satu, mataharinya hanya satu. Yang lain paling tinggi ya bulan," ujar SBY.

Baca Juga:

Pernyataan tersebut disampaikan saat membahas kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump terhadap Indonesia.

SBY menyinggung langkah pemerintah dalam melakukan negosiasi bilateral, serta pentingnya memberikan ruang kepada pemerintah aktif untuk bekerja tanpa intervensi opini yang berlebihan dari mantan pejabat.

Meski begitu, SBY tetap mendukung langkah negosiasi yang dilakukan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dan mengapresiasi inisiatif Presiden Prabowo Subianto yang melakukan diskusi dengan para pemimpin ASEAN dalam menyikapi tarif 32 persen dari AS.

"Saya kira para menteri yang bernegosiasi perlu juga menjelaskan hasilnya kepada publik, supaya kita tidak hanya menerka-nerka," tambah SBY.

Pernyataan SBY juga dianggap sebagai sindiran halus atas narasi "matahari kembar" yang sempat mencuat beberapa waktu lalu, merujuk pada aktivitas Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) pasca lengser dari kursi RI-1.

Jokowi sempat dikritik karena masih aktif menerima kunjungan pejabat dan tokoh masyarakat, termasuk menteri kabinet, hingga memunculkan kekhawatiran soal dominasi bayangan dalam pemerintahan Prabowo.

Kritik juga datang dari jurnalis senior Uni Lubis, yang menyebut aktivitas Jokowi bisa menimbulkan persepsi negatif publik terhadap pemerintahan saat ini.

"Kalau aktivitas seperti ini dibiarkan, ya wajar kalau masyarakat memandang ada matahari kembar," ujar Uni Lubis.

Merespons kritik tersebut, Presiden Jokowi dan pihak Istana memberikan klarifikasi.

Mensesneg Prasetyo Hadi menegaskan bahwa aktivitas kunjungan saat Lebaran adalah hal lumrah, dan tidak berkaitan dengan kekuasaan.

Sementara itu, Jokowi dengan tegas membantah narasi adanya dua pemimpin dalam pemerintahan.

"Mataharinya ya cuma satu. Tidak ada matahari kembar. Matahari itu hanya satu, yaitu Presiden Prabowo Subianto," tegas Jokowi, Selasa (22/4/2025).

Pernyataan itu sekaligus menutup isu yang sempat memanaskan ruang publik, menegaskan komitmen terhadap keberlangsungan pemerintahan yang utuh di bawah satu kepemimpinan.*

(tm/a008)

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
beritaTerkait
Ulang Tahun ke-64 Jokowi Dirayakan Sederhana, Warga Solo Doakan Kesembuhan
Kaesang Kembali Daftar Caketum PSI, Pastikan Jokowi Tak Ikut Bersaing
Prabowo Klaim Reformasi dan Antikorupsi Naikkan Produksi Beras & Jagung RI 50 Persen
Kapolri Tegaskan Penegakan Pungli Tetap Jalan Meski Satgas Saber Pungli Dibubarkan
SBY dan Presiden Prabowo Bertukar Pesan Bahas Revisi UU TNI: 80 Persen Aman, Tapi Ada Pasal Rawan
Tim Hukum Jokowi Ajukan Eksepsi: PN Solo Tak Berwenang Pengadilan Ijazah, Rocky Gerung Sebut CUASA 'Panik'
komentar
beritaTerbaru