BREAKING NEWS
Minggu, 17 Agustus 2025

Aktivis Pemuda Nasional Bela Ketua DPRD Sumut, Kecam Politisasi Isu Pribadi

Ronald Harahap - Rabu, 13 Agustus 2025 10:32 WIB
Aktivis Pemuda Nasional Bela Ketua DPRD Sumut, Kecam Politisasi Isu Pribadi
Ketua DPRD Sumut periode 2024-2029, Erni Ariyanti. (foto: Ronald Harahap/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA — Aktivis pemuda nasional Benny Hasibuan memberikan pernyataan tegas terkait polemik "Bobby–Eni" yang tengah ramai diperbincangkan di media sosial, khususnya setelah adanya komentar dari Wakil Ketua DPRD Deli Serdang.

Benny menekankan pentingnya menjaga etika dan integritas dalam berbicara, terutama bagi pejabat publik, agar tidak menimbulkan fitnah terhadap individu yang belum terbukti bersalah.

"Setiap warga negara, termasuk Ibu Erni, berhak memperoleh perlindungan dari tuduhan yang belum memiliki dasar kuat. Pernyataan dari pejabat publik harus didasarkan pada fakta yang dapat dipertanggungjawabkan, bukan pada opini atau spekulasi semata. Mengangkat isu yang belum terverifikasi hanya akan mencederai nama baik seseorang dan memperkeruh situasi," ujar Benny di Jakarta, Rabu (13/8/2025).

Baca Juga:

Menurut Benny, dalam sistem pemerintahan yang sehat, sinergi antara eksekutif dan legislatif merupakan hal yang wajar bahkan sangat diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan program pembangunan.

"Hubungan yang harmonis antara kepala daerah dan pimpinan DPRD bukanlah sesuatu yang perlu dipandang negatif. Justru sinergi seperti ini sangat penting agar kebijakan pro-rakyat dapat terealisasi dengan baik," jelasnya.

Baca Juga:

Benny mengingatkan bahwa politisasi isu pribadi yang kerap muncul di tengah dinamika politik hanya akan merusak iklim demokrasi serta menurunkan kualitas politik nasional.

"Energi bangsa ini seharusnya difokuskan untuk membahas persoalan yang menyangkut kesejahteraan rakyat, bukan terjebak dalam gosip atau rumor yang belum jelas kebenarannya," tegasnya.

Lebih jauh, ia mengajak semua pihak untuk menghormati asas praduga tak bersalah dan menghindari praktik pembunuhan karakter (character assassination).

"Media sosial bukanlah pengadilan yang berhak menghakimi seseorang tanpa bukti yang sah. Fitnah tidak hanya merugikan korban, tetapi juga menggerus moralitas politik kita," tambah Benny.

Ia juga mengingatkan peran penting media massa dan warganet dalam menjaga akurasi dan kebenaran informasi.

"Media memiliki tanggung jawab untuk melakukan verifikasi yang ketat agar berita yang disampaikan tidak menjadi alat menyerang pihak tertentu demi kepentingan politik sesaat," jelasnya.

Sebagai penutup, Benny menegaskan komitmennya untuk terus mengawal isu ini demi menegakkan keadilan dan menjaga nama baik pihak yang dirugikan.

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
beritaTerkait
Presiden Prabowo Sampaikan Prioritas APBN 2026, Gubernur Bobby dan Wagub Surya Hadir di DPRD Sumut
Presiden Prabowo: Selama Saya Menjabat, Jangan Harap yang Kaya Bisa Bertindak Semaunya
Prabowo: Indonesia Produksi Sawit Terbesar di Dunia, Tapi Minyak Goreng Langka, Tidak Masuk Akal
Puan Maharani Soroti Serakahnomic: Persoalan Serius yang Harus Kita Hadapi Bersama
Negeri Yang Stres Lagi Depresi?
Kesejahteraan Rakyat setelah 80 Tahun Merdeka
komentar
beritaTerbaru