
Pentingnya Masa Emas 20-30 Tahun untuk Kekuatan Tulang di Masa Depan
JAKARTA Osteoporosis sering dianggap sebagai penyakit yang menyerang usia lanjut, namun proses pengeroposan tulang sebenarnya dimulai jau
KesehatanJAKARTA— Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menegaskan bahwa tidak ada dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang sengaja mengendap di perbankan.
Ia memastikan seluruh simpanan pemerintah daerah telah digunakan untuk membiayai kebutuhan operasional dan pembayaran proyek.
Pernyataan tersebut disampaikan Dedi usai melakukan kunjungan ke Bank Indonesia (BI) pada Rabu (23/10/2025).
Berdasarkan hasil pengecekan, total simpanan pemerintah daerah Jawa Barat kini hanya tersisa Rp2,3 triliun per 21 Oktober 2025, turun signifikan dari posisi sebelumnya Rp3,8 triliun pada akhir September 2025.
"Rp3,8 triliun ini hari ini sudah dipakai untuk bayar proyek, gaji pegawai, belanja perjalanan dinas, bayar listrik, air, hingga pegawai outsourcing," ujar Dedi, dikutip dari akun Instagram resminya, @dedimulyadi71, Kamis (23/10/2025).
Lebih lanjut, Dedi menjelaskan bahwa data BI tidak menunjukkan adanya simpanan Pemda Jabar sebesar Rp4,17 triliun seperti yang sebelumnya beredar.
Menurutnya, total simpanan yang tercatat di BI mencapai Rp3,8 triliun, dan seluruhnya berbentuk giro yang digunakan untuk transaksi rutin pemerintahan.
Sementara itu, sisa dana yang tercatat dalam bentuk deposito merupakan milik Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), yang pengelolaannya berada di bawah kewenangan masing-masing BLUD, bukan pemerintah provinsi secara langsung.
"Tidak ada dana APBD yang sengaja disimpan dalam deposito untuk diambil bunganya," tegas Dedi.
Ia juga menekankan bahwa pencairan anggaran dilakukan setiap hari sesuai kebutuhan, baik untuk pembayaran proyek, gaji, maupun kegiatan operasional lainnya.
Hal ini, kata Dedi, menunjukkan bahwa keuangan daerah bersifat dinamis, dengan arus keluar dan masuk dana yang berlangsung terus-menerus.
"Jadi tidak mungkin ada dana yang mengendap sebesar Rp3,8 triliun seperti yang disampaikan. Setiap hari selalu ada pergerakan uang," jelasnya.
Dedi menegaskan bahwa langkah klarifikasi ini merupakan bagian dari transparansi publik, untuk memastikan pengelolaan keuangan daerah dilakukan secara terbuka dan akuntabel.
"Kami hanya ingin masyarakat tahu bahwa tidak ada dana yang ditahan-tahan. Semua digunakan untuk kepentingan publik," pungkasnya.*
(cb/M/006)
JAKARTA Osteoporosis sering dianggap sebagai penyakit yang menyerang usia lanjut, namun proses pengeroposan tulang sebenarnya dimulai jau
KesehatanMEDAN Unit Reskrim Polsek Medan Baru berhasil mengamankan dua pria yang diduga pelaku pencurian panel lampu lalu lintas milik Dinas Perhu
Hukum dan KriminalSEMARANG Banjir masih menggenangi Jalur Pantura SemarangSurabaya, tepatnya di Jalan Kaligawe Raya, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (23/10/2
PeristiwaJAKARTA Presiden Prabowo Subianto menyetujui pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pondok Pesantren di Kementerian Agama (Kemenag), s
PemerintahanJAKARTA Pengguna aplikasi penghasil uang kini memiliki kesempatan menarik untuk mendapatkan saldo DANA gratis hingga Rp101.000 hanya deng
EntertainmentPALEMBANG Polda Sumatera Selatan berhasil menangkap empat tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana perdagangan bayi yang beroperasi di
Hukum dan KriminalJAKARTA Badan Bank Tanah bersama Pemerintah Provinsi Maluku Utara menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) yang bertujuan mengoptimalkan pe
PemerintahanJAKARTA Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dijadwalkan akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2025 yang akan
PolitikJAKARTA Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (
PemerintahanJAKARTA Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, hadir dalam Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia
Pemerintahan