Presiden Prabowo Pastikan Pemerintah Hadir dalam Restrukturisasi Utang Whoosh
JAKARTA Presiden Prabowo Subianto memastikan pemerintah hadir dalam mencari solusi atas persoalan utang proyek kereta cepat JakartaBa
Pemerintahan
JAKARTA — Sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI terhadap lima anggota DPR nonaktif kembali digelar pada Senin (3/11/2025).
Dalam sidang yang menghadirkan sejumlah ahli dan saksi itu, dua ahli turut memberikan pembelaan terhadap anggota DPR dari Fraksi NasDem, Ahmad Sahroni, yang sebelumnya menjadi sorotan publik karena pernyataannya menjelang aksi demonstrasi akhir Agustus lalu.
Lima anggota DPR nonaktif yang disidang antara lain Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach (NasDem), Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio dan Surya Utama alias Uya Kuya (PAN), serta Adies Kadir (Golkar).
Salah satu ahli, Trubus Rahardiansyah, ahli sosiologi, menegaskan bahwa pernyataan Ahmad Sahroni tidak bisa dikategorikan sebagai ujaran kebencian atau penghinaan. Menurutnya, ucapan tersebut harus dipahami dalam konteks situasi politik yang melatarbelakanginya.
"Apa yang disampaikan Pak Ahmad Sahroni itu merespons setting atau situasi yang melatarbelakanginya. Saya melihat apa yang disampaikan itu tidak menyinggung apa pun," ujar Trubus dalam sidang MKD di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (3/11).
Ia menilai potongan video berisi ucapan Sahroni yang menggunakan kata "tolol" telah dipelintir hingga keluar dari konteks aslinya.
"Kata itu justru bentuk penegasan bahwa tidak mungkin DPR dibubarkan, karena sistem pemerintahan kita bukan parlementer," jelasnya.
Trubus juga menyoroti maraknya praktik manipulasi informasi di media sosial yang kerap memutarbalikkan fakta untuk menggiring opini publik.
"Arahnya memang ke sana, manipulasi. Padahal di Pasal 35 UU ITE jelas dilarang mengubah atau memanipulasi informasi digital," tegasnya.
Ahli lain, Gustia Aju Dewi, pakar analisis perilaku, menyoroti fenomena disinformasi dan hoaks yang berkembang di media sosial. Ia menilai, potongan-potongan video yang tidak utuh sering dimanfaatkan untuk membentuk persepsi publik yang salah.
"Zaman sekarang perang bukan lagi dengan senjata api, tapi dengan informasi yang diselewengkan. 90% tampak benar, tapi 10% kebenarannya disembunyikan sehingga menjadi disinformasi," ujar Gustia di hadapan majelis MKD.
Gustia menegaskan, pelaku penyebaran hoaks maupun disinformasi dapat dilacak melalui teknologi digital forensik berbasis kecerdasan buatan (AI).
JAKARTA Presiden Prabowo Subianto memastikan pemerintah hadir dalam mencari solusi atas persoalan utang proyek kereta cepat JakartaBa
Pemerintahan
JAKARTA Respiratory Syncytial Virus (RSV) merupakan virus umum yang menginfeksi saluran pernapasan dan sering menimbulkan gejala batuk s
Kesehatan
JAKARTA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Gubernur Riau, Abdul Wahid, beserta sembilan orang lainnya dalam operasi tangkap ta
Hukum dan Kriminal
MEDAN Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Muhammad Bobby Afif Nasution, menemui massa aksi unjuk rasa buruh di depan Kantor Gubernur Sumut,
Pemerintahan
SUMATERA UTARA Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) bekerja sama dengan Real Estate Indonesia (REI) Sumut dan Asosiasi Pe
Pemerintahan
DELI SERDANG Pemerintah Kabupaten Deli Serdang terus memberikan dukungan penuh terhadap Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) sebagai program
Pemerintahan
Harga minyak goreng bersubsidi merek Minyak Kita kembali mencuat sebagai polemik di Kabupaten Batu Bara.
Pemerintahan
DELI SERDANG Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang terus mendukung pengembangan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) sebagai salah satu
Pemerintahan
SIBOLGA Jajaran Polres Sibolga berhasil mengungkap kasus dugaan pembunuhan dan penganiayaan yang menewaskan seorang mahasiswa, Arjuna Ta
Hukum dan Kriminal
PADANGSIDIMPUAN Memperingati Hari Keuangan Nasional, siswa Taman KanakKanak (TK) Kartika 149 Padangsidimpuan melakukan kunjungan edukat
Pendidikan