BREAKING NEWS
Minggu, 22 Juni 2025

AI Bisa Bicara, Tapi Tak Bisa Mengerti: Ilmuwan Ungkap Kelemahan Chatbot

Adelia Syafitri - Minggu, 22 Juni 2025 12:52 WIB
50 view
AI Bisa Bicara, Tapi Tak Bisa Mengerti: Ilmuwan Ungkap Kelemahan Chatbot
Ilustrasi. (foto: reiner sct)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA - Meskipun telah terintegrasi ke dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, kecerdasan buatan (AI) ternyata belum sepenuhnya mampu memahami bahasa manusia dalam arti yang sesungguhnya.

Hal ini diungkap oleh sejumlah pakar yang menyoroti keterbatasan AI generatif, termasuk chatbot populer seperti ChatGPT.

Profesor Veena Dwivedi dari Departemen Psikologi dan Pusat Ilmu Saraf Universitas Brock menyatakan bahwa meskipun AI tampak mampu menanggapi bahasa manusia dalam bentuk teks, pemahamannya tidak mencakup konteks emosional, sosial, dan lingkungan seperti halnya manusia.

Baca Juga:

"Komunikasi linguistik bukan hanya soal kata-kata. Nada suara, ekspresi wajah, isyarat tubuh, hingga konteks sosial sangat menentukan makna sebuah pesan," ujar Dwivedi, dikutip dari laporan ilmiah terbaru, Minggu (22/6/2025).

Sebagai contoh, kalimat sederhana seperti "Saya hamil" dapat memiliki makna yang sangat berbeda tergantung siapa yang mengucapkannya dan kepada siapa kalimat itu ditujukan.

Baca Juga:

Perbedaan ini tidak bisa ditangkap oleh AI karena ketidakmampuannya membaca konteks emosional dan sosial secara utuh.

Pernyataan Dwivedi juga merespons komentar sebelumnya dari Geoffrey Hinton, pelopor AI dan peraih Nobel, yang mengaku terkejut dengan kemampuan jaringan saraf dalam memahami bahasa alami.

Namun Dwivedi menekankan, "Teks di layar dan bahasa bukanlah hal yang identik. Jaringan saraf buatan dalam AI tidak bisa disamakan dengan jaringan otak manusia."

Menurutnya, manusia sejak bayi sudah mampu memahami isyarat dan konteks sosial dalam komunikasi, sementara AI hanya mengandalkan pola data yang tersaji secara literal.

Meski demikian, AI tetap memiliki peran penting dalam mempermudah kehidupan manusia di era digital saat ini, mulai dari layanan pelanggan otomatis hingga asisten pribadi berbasis suara.

Namun, para ahli mengingatkan agar kemampuan AI tidak disalahartikan sebagai bentuk kecerdasan yang sejajar dengan manusia.

"Penting bagi publik untuk memahami bahwa AI tidak 'mengerti' seperti manusia. Ia hanya mensimulasikan respons berdasarkan data yang tersedia," tutup Dwivedi.*

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
beritaTerkait
Dit3rkam Buaya Saat Cari Kerang, Warga Aceh Timur T3w4s, Jasad Baru Dilepaskan Setelah Dit3mb4k
Mudah dan Cepat, Begini Cara Membuat Body Email Lamaran Kerja via ChatGPT
Serangan AS ke Situs Nuklir Iran Guncang Pasar Global, Harga Minyak Diprediksi Melonjak
DPR Desak Intelijen dan Polri Perketat Keamanan Penerbangan Pasca Ancaman Bom di Dua Pesawat Saudia Airlines
Jay Idzes Jadi Rebutan Klub Top Italia, Siap Menuju Liga Champions?
Ngopi Ba'da Subuh, Tradisi Warga Lam Lumpu Pererat Silaturahim dan Jalin Informasi Gampong
komentar
beritaTerbaru
Nazir Berdaya, Wakaf Berjaya

Nazir Berdaya, Wakaf Berjaya

Oleh Sayed Muhammad HusenWakaf ibadah yang sangat dianjurkan dalam ajaran Islam, telah terbukti menjadi penggerak ekonomi dan sosial umat s

Opini