
Dubai Luncurkan Sekolah Influencer Pertama di Dunia, Peserta Digaji dan Hidup Mewah?!
DUBAI Dubai kembali menjadi sorotan dunia setelah meresmikan peluncuran sekolah influencer pertama di dunia bernama Beautiful Destinations
InternasionalJAKARTA - Meskipun telah terintegrasi ke dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, kecerdasan buatan (AI) ternyata belum sepenuhnya mampu memahami bahasa manusia dalam arti yang sesungguhnya.
Hal ini diungkap oleh sejumlah pakar yang menyoroti keterbatasan AI generatif, termasuk chatbot populer seperti ChatGPT.
Profesor Veena Dwivedi dari Departemen Psikologi dan Pusat Ilmu Saraf Universitas Brock menyatakan bahwa meskipun AI tampak mampu menanggapi bahasa manusia dalam bentuk teks, pemahamannya tidak mencakup konteks emosional, sosial, dan lingkungan seperti halnya manusia.
Baca Juga:
"Komunikasi linguistik bukan hanya soal kata-kata. Nada suara, ekspresi wajah, isyarat tubuh, hingga konteks sosial sangat menentukan makna sebuah pesan," ujar Dwivedi, dikutip dari laporan ilmiah terbaru, Minggu (22/6/2025).
Sebagai contoh, kalimat sederhana seperti "Saya hamil" dapat memiliki makna yang sangat berbeda tergantung siapa yang mengucapkannya dan kepada siapa kalimat itu ditujukan.
Baca Juga:
Perbedaan ini tidak bisa ditangkap oleh AI karena ketidakmampuannya membaca konteks emosional dan sosial secara utuh.
Pernyataan Dwivedi juga merespons komentar sebelumnya dari Geoffrey Hinton, pelopor AI dan peraih Nobel, yang mengaku terkejut dengan kemampuan jaringan saraf dalam memahami bahasa alami.
Namun Dwivedi menekankan, "Teks di layar dan bahasa bukanlah hal yang identik. Jaringan saraf buatan dalam AI tidak bisa disamakan dengan jaringan otak manusia."
Menurutnya, manusia sejak bayi sudah mampu memahami isyarat dan konteks sosial dalam komunikasi, sementara AI hanya mengandalkan pola data yang tersaji secara literal.
Meski demikian, AI tetap memiliki peran penting dalam mempermudah kehidupan manusia di era digital saat ini, mulai dari layanan pelanggan otomatis hingga asisten pribadi berbasis suara.
Namun, para ahli mengingatkan agar kemampuan AI tidak disalahartikan sebagai bentuk kecerdasan yang sejajar dengan manusia.
"Penting bagi publik untuk memahami bahwa AI tidak 'mengerti' seperti manusia. Ia hanya mensimulasikan respons berdasarkan data yang tersedia," tutup Dwivedi.*
(sn/a008)
DUBAI Dubai kembali menjadi sorotan dunia setelah meresmikan peluncuran sekolah influencer pertama di dunia bernama Beautiful Destinations
InternasionalJAKARTA Marc Marquez kembali menunjukkan tajinya dengan menjuarai race utama MotoGP Italia 2025 di Sirkuit Mugello, Tuscany, Italia, Mingg
OlahragaJAKARTA Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengajak seluruh warga Jakarta untuk bekerja sama menuntaskan berbagai permasalahan kota megapol
NasionalPALUTA Dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke79, Polres Tapanuli Selatan menggelar Bhayangkara Motocross Kapolres Cup 2025 yang dis
OlahragaNTT Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto, mencuri perhatian publik lewat penampilannya yang anggun dengan mengenakan kain tenun khas Nus
Seni dan BudayaMEDAN Gaya hidup hemat seringkali disalahartikan sebagai bentuk pengorbanan yang menghilangkan kesenangan hidup. Padahal, ada satu keputusa
EkonomiJAKARTA Perayaan malam puncak Hari Ulang Tahun (HUT) Jakarta ke498 di Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Minggu malam, diwarnai insid
NasionalMUARO JAMBI Semangat kebersamaan dan gaya hidup sehat menyatu dalam kegiatan Sutha Fun Run 2025 bertajuk Sutha On The Move Lari Menuju M
OlahragaJAKARTA Situasi sebagian pemain naturalisasi Timnas Indonesia tengah menjadi sorotan media asing. Setidaknya enam pemain yang diproyeksika
OlahragaTAPTENG Tim Opsnal Satuan Reserse Narkoba Polres Tapanuli Tengah kembali menunjukkan komitmennya dalam memerangi peredaran narkotika di wil
Hukum dan Kriminal