BREAKING NEWS
Kamis, 26 Juni 2025

Tak Cukup Hanya Bisa ChatGPT, Ini 3 Skill Wajib Agar Pekerjaan Anda Tak Diambil Alih AI

Justin Nova - Rabu, 25 Juni 2025 15:10 WIB
43 view
Tak Cukup Hanya Bisa ChatGPT, Ini 3 Skill Wajib Agar Pekerjaan Anda Tak Diambil Alih AI
ilustrasi AI (foto: indozone)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA - Di tengah gelombang adopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) yang semakin pesat, sekadar mengetahui cara menggunakan ChatGPT atau alat Generative AI (Gen AI) tidak lagi cukup.

Menurut hasil survei AWS dan situs pencari kerja Indeed.com, mempelajari Generative AI memang berpotensi meningkatkan pendapatan hingga 47 persen.

Namun, untuk benar-benar memaksimalkan potensi penghasilan—baik sebagai freelancer, profesional, maupun pebisnis sampingan—Anda perlu strategi yang disebut skill stacking (tumpukan keterampilan).

Skill stacking adalah pendekatan menggabungkan dua atau lebih keterampilan secara strategis agar Anda tidak hanya bekerja lebih banyak, tetapi meningkatkan nilai di pasar kerja. Inilah salah satu cara agar Anda bisa bertahan, bahkan unggul, di tengah ancaman disrupsi teknologi.

Lalu, apa saja keterampilan utama yang perlu ditumpuk bersama AI agar Anda tetap relevan dan dibutuhkan?

Tiga Keterampilan dalam ChatGPT Skill Stack:

1. Applied AI (AI Terapan)

Kemampuan menerapkan AI untuk menghasilkan output bisnis nyata adalah kunci utama. Perusahaan mencari efisiensi—bukan hanya ide. Dengan keterampilan AI terapan, Anda bisa membantu klien atau tempat kerja meningkatkan produktivitas, menghemat waktu, dan mengoptimalkan proses. Freelancer dan konsultan dengan skill ini menjadi aset bernilai tinggi.

2. Prompt Engineering (Rekayasa Prompt)

Mengajukan prompt yang tepat kepada ChatGPT adalah seni sekaligus sains. Dengan rekayasa prompt, Anda bisa mengarahkan AI untuk memberikan jawaban yang spesifik, mendalam, dan bernilai strategis. Ini mencakup memberikan konteks yang tepat, melakukan roleplay, hingga menggunakan fitur deep research dan pemrograman ringan.

3. Critical Thinking (Berpikir Kritis)

AI bukan segalanya. Anda tetap membutuhkan kemampuan berpikir kritis untuk mengevaluasi, memfilter, dan mengarahkan hasil kerja AI. Ini penting agar Anda tidak terjebak menggunakan informasi keliru atau membabi buta. Pemikiran kritis memastikan AI digunakan sebagai alat bantu, bukan pengganti profesionalisme Anda.

Editor
: Justin Nova
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru