BREAKING NEWS
Kamis, 07 Agustus 2025

Roblox Disorot Pemerintah, Psikolog: Bisa Picu Anak Mencuri dan Sulit Fokus Belajar

Justin Nova - Rabu, 06 Agustus 2025 12:20 WIB
53 view
Roblox Disorot Pemerintah, Psikolog: Bisa Picu Anak Mencuri dan Sulit Fokus Belajar
ILUSTRASI roblox (foto: the verge)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA - Aplikasi permainan Roblox tengah menjadi perhatian pemerintah dan para ahli psikologi anak karena dinilai mengandung unsur kekerasan, berpotensi membuat anak menjadi malas, hingga mendorong perilaku menyimpang seperti mencuri.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, sebelumnya menyebut permainan ini memiliki pengaruh negatif terhadap tumbuh kembang anak, baik secara psikologis maupun moral.

"Permainan seperti Roblox mengandung kekerasan dan membuat anak jadi malas belajar," ujar Mu'ti, dalam keterangannya kepada media, Selasa (5/8/2025).

Baca Juga:

Senada dengan itu, Psikolog Anak lulusan Universitas Indonesia, Mira Amir, mengatakan bahwa Roblox bukan sekadar permainan biasa. Menurutnya, aplikasi ini bisa mendorong anak melakukan tindak kriminal, salah satunya mencuri, demi membeli item berbayar dalam permainan.

"Kalau di Roblox ada peluang untuk membeli item berbayar, anak bisa terjerumus ke perilaku mencuri karena merasa punya kebutuhan," kata Mira, saat dihubungi Rabu (6/8/2025).

Baca Juga:

Pengaruh Serius Terhadap Konsentrasi dan Perkembangan Sosial

Selain memicu tindakan menyimpang, Mira juga mengungkap bahwa permainan seperti Roblox berdampak buruk terhadap kemampuan belajar anak. Anak-anak menjadi sulit fokus, memiliki rentang perhatian pendek, dan cenderung menjauh dari aktivitas literasi.

"Membaca buku jadi tugas yang sangat sulit. Anak-anak jadi terbiasa menatap layar, dan kehilangan minat belajar," tambahnya.

Roblox juga memungkinkan komunikasi bebas antar pemain, yang menurut Mira, berisiko membuka ruang interaksi dengan orang asing dewasa yang tidak dikenal.

"Komunikasi antar pemain bisa menjadi celah. Kita tidak tahu siapa yang ada di balik akun lain. Bisa jadi anak berinteraksi dengan orang dewasa dengan niat jahat," tegas Mira.

Peran Kunci Orang Tua dan Regulasi Pemerintah

Mira menekankan pentingnya pengawasan orang tua dalam membatasi aktivitas anak di dunia digital. Namun, ia mengkritisi pendekatan orang tua yang hanya sebatas melarang tanpa memberikan alternatif kegiatan yang membangun.

"Seringkali orang tua cuma melarang, tapi tak mampu menghadirkan interaksi bermakna dengan anak. Akhirnya anak kembali lagi ke gadget dan Roblox," ungkap Mira.

Ia juga mengingatkan bahwa anak-anak masih sangat tergantung pada lingkungan, sehingga tanggung jawab utama ada pada orang tua untuk menciptakan kegiatan yang konstruktif.

"Kalau anak sampai tantrum karena tidak bermain, itu tanda kecanduan dan harus segera ditangani profesional," tambahnya.

Dukungan Terhadap Regulasi Penggunaan Game dan Gawai

Mira mendukung langkah pemerintah untuk membuat regulasi pembatasan game seperti Roblox, serta menyarankan agar anak-anak baru diperbolehkan menggunakan ponsel pada usia minimal 13 tahun.

"Kalau bicara perkembangan otak anak, usia ideal memegang ponsel ya 13-14 tahun," ujar Mira.

Ia menilai bahwa perhatian bersama antara pemerintah, sekolah, dan keluarga sangat penting untuk melindungi anak dari paparan digital yang berbahaya.

"Jangan hanya menyalahkan anak. Mereka belum punya kontrol diri yang cukup. Kita sebagai orang dewasa harus hadir membimbing," tutup Mira.*

Editor
: Justin Nova
Tags
komentar
beritaTerbaru