BREAKING NEWS
Senin, 11 Agustus 2025

OpenAI Diserbu Kritikan Usai Luncurkan GPT-5, Apa Penyebabnya?

Raman Krisna - Senin, 11 Agustus 2025 14:29 WIB
OpenAI Diserbu Kritikan Usai Luncurkan GPT-5, Apa Penyebabnya?
CEO OpenAI, Sam Altman. (foto: Los Angeles Times)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

SAN FRANCISCO – Peluncuran model terbaru dari OpenAI, GPT-5, memunculkan beragam reaksi dari kalangan akademisi, pengembang teknologi, hingga masyarakat umum.

Meskipun digadang-gadang sebagai lompatan besar dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI), sebagian pihak menyebut performanya masih di bawah ekspektasi.

Salah satu kritik datang dari Noah Giansiracusa, profesor matematika dari Bentley University.

Baca Juga:

Ia menyebut rilis GPT-5 sebagai "kurang memuaskan," meski mengakui adanya beberapa perbaikan dari versi sebelumnya.

"Perbaikannya jauh lebih marginal daripada yang saya harapkan," ujarnya.

Baca Juga:

Namun, tidak semua tanggapan bersifat negatif. Simon Willison, pengembang perangkat lunak, menyebut GPT-5 sebagai model AI favoritnya saat ini.

"Ini kompeten, kadang-kadang mengesankan. Tapi bukan perubahan besar dari sebelumnya," tulisnya dalam blog pribadi.

Peluncuran GPT-5 dilakukan dengan klaim sebagai model AI paling canggih, dengan kemampuan menyamai pakar Ph.D. dalam memecahkan masalah kompleks.

OpenAI menyatakan, GPT-5 mampu mengangkat ChatGPT menjadi lebih dari sekadar chatbot, melainkan asisten digital dengan kemampuan mendalam dalam riset, penulisan, hingga pemrograman.

Namun, sejumlah pengguna melaporkan kelemahan pada GPT-5.

Di Reddit dan media sosial lainnya, keluhan muncul terkait jawaban yang tidak akurat dan kesulitan model dalam menjawab pertanyaan dasar, seperti soal matematika sederhana atau ejaan.

Dalam salah satu contoh pengujian, GPT-5 sempat salah menjawab jumlah huruf "b" dalam kata "blueberry."

Setelah diarahkan untuk "berpikir lebih keras," model baru kemudian memberikan jawaban yang benar.

Hal ini mengindikasikan adanya peralihan otomatis antara model dengan kemampuan yang berbeda-beda.

CEO OpenAI, Sam Altman, mengakui adanya gangguan teknis.

"Kemarin, autoswitcher rusak dan tidak berfungsi sebagian hari. Akibatnya GPT-5 terlihat lebih bodoh," kata Altman melalui pernyataan resmi pada Jumat (8/8/2025).

Ia menegaskan bahwa sejak hari itu, model akan berfungsi lebih baik.

GPT-5 menjadi bagian dari upaya OpenAI untuk mempertahankan posisi terdepan dalam industri AI global, di tengah persaingan ketat dari perusahaan teknologi besar di Amerika Serikat maupun China.

Dengan lebih dari 700 juta pengguna ChatGPT setiap minggunya, OpenAI juga tengah berjuang untuk meyakinkan pengguna individu maupun korporasi untuk berlangganan layanan premium, guna menutupi biaya operasional yang sangat besar, termasuk pengembangan chip dan pusat data.

Meski begitu, perbandingan kualitas antar model AI kini kian sulit dilakukan secara objektif.

Di satu sisi, GPT-5 telah menduduki puncak peringkat pengguna di LMArena, namun di sisi lain, model ini masih kalah dari Grok versi terbaru milik xAI (Elon Musk) dalam beberapa pengujian benchmark seperti ARC-AGI-2.

Ethan Mollick, profesor di Wharton School, Universitas Pennsylvania, menilai GPT-5 sebagai model yang mengesankan dalam praktik.

"GPT-5 hanya melakukan hal-hal. Kadang luar biasa, kadang aneh, tapi itulah AI," tulisnya.

Sementara itu, dalam sesi "Ask Me Anything" di Reddit, Sam Altman menerima kritik tajam dari pengguna yang meminta transparansi lebih besar tentang model yang digunakan saat menjawab pertanyaan mereka.

OpenAI berjanji akan segera menindaklanjuti hal tersebut.

Peluncuran GPT-5 mencerminkan harapan sekaligus tantangan dalam pengembangan teknologi AI.

Meski ada potensi besar, ekspektasi pengguna yang semakin tinggi menjadi ujian nyata bagi keberlanjutan dan kepercayaan publik terhadap teknologi ini.*

(bb/a008)

Editor
: Raman Krisna
Tags
beritaTerkait
OpenAI Resmi Rilis GPT-5: Lebih Cerdas, Lebih Cepat, Kini Bisa Diakses Semua Pengguna ChatGPT
Pencipta ChatGPT Buka-bukaan Soal Bahaya Teknologi AI, Ini Katanya!
CEO OpenAI Peringatkan: AI Dapat Ambil Alih Pekerjaan Manusia, Bahkan Dokter Sekaligus
CEO Perplexity AI: Kurangi Doomscrolling Instagram, Fokus Belajar AI untuk Masa Depan Kerja
Kementerian PKP dan MUI Luncurkan Program Rumah Subsidi untuk Guru Ngaji dan Dai se-Indonesia
Astronomer Gaet  aktris Hollywood Gwyneth Paltrow Jadi Jubir Sementara Usai Skandal Sang CEO?
komentar
beritaTerbaru