MAGELANG – Usulan pemasangan stairlift permanen di kawasan Candi Borobudur menuai sorotan dari berbagai pihak, termasuk DPR RI. Wakil Ketua Komisi X DPR, Lalu Hadrian Irfani, meminta pemerintah tidak gegabah dalam mengambil keputusan dan mengutamakan kajian teknis serta arkeologis yang komprehensif.
Menurut Lalu, tujuan pemerintah untuk meningkatkan aksesibilitas wisatawan memang patut diapresiasi, namun hal itu tidak boleh mengorbankan keaslian struktur serta nilai estetika dan historis candi Buddha yang telah menjadi Warisan Budaya Dunia UNESCO.
"Pelestarian nilai historis dan arsitektural harus jadi pertimbangan utama," tegas Lalu, Sabtu (31/5).
Ia juga mendorong keterlibatan UNESCO dan para ahli konservasi dalam setiap tahap proses, serta menyarankan penggunaan teknologi aksesibilitas noninvasif yang tidak merusak struktur asli candi.
Senada dengan itu, Wakil Ketua Komisi X dari Fraksi PDIP, My Esti Wijayati, mengingatkan bahwa pemasangan alat mekanik seperti stairlift harus tunduk pada aturan cagar budaya.
Esti menyarankan agar alat bantu seperti stairlift hanya dipasang sementara saat kunjungan tamu negara dan dibongkar segera setelah acara selesai.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga fungsi religius Borobudur sebagai tempat ibadah dan pusat spiritual umat Buddha.
"Fungsi religius harus jadi prioritas. Keindahannya tetap bisa dinikmati dari kejauhan," tambahnya.
Sementara itu, Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang mengusulkan pemasangan stairlift secara permanen menyebut langkah ini sebagai bentuk komitmen terhadap wisata yang inklusif.
"Kita harapkan, nanti ini uji coba dulu ya... ke depan kita coba permanenkan karena semua cagar budaya dunia juga sudah melakukan," ujar Fadli saat ditemui di Candi Borobudur, Kamis (29/5).
Pernyataan Fadli langsung memicu perdebatan di ruang publik, antara pentingnya aksesibilitas dengan upaya konservasi jangka panjang.
Pemerintah diharapkan bijak dan mendengarkan masukan dari para ahli, pemangku kepentingan, serta masyarakat luas dalam menentukan arah kebijakan terhadap salah satu situs warisan dunia terpenting di Indonesia ini.*