
Dua Pengedar Ganja Diamankan di Tapanuli Tengah, Polisi Temukan 11,65 Gram Barang Bukti
TAPANULI TENGAH Tim Opsnal Satuan Reserse Narkoba (Sat Narkoba) Polres Tapanuli Tengah kembali menunjukkan komitmennya dalam pemberantas
Hukum dan KriminalKUANTAN SINGINGI– Organisasi Masyarakat Sadar Wisata (Masata) menyoroti minimnya perhatian dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terhadap fenomena budaya Pacu Jalur di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau.
Kritikan disampaikan menyusul viralnya aksi tarian anak-anak di atas jalur (perahu tradisional), yang ramai diperbincangkan dan diparodikan oleh tokoh-tokoh dunia.
Sekretaris Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Masata, Ahmad Fadli, mengatakan Kementerian Pariwisata seharusnya lebih responsif terhadap tren budaya yang kini sedang naik daun di kancah internasional, termasuk fenomena yang disebut sebagai "aura farming" dari anak-anak penari jalur.
"Seharusnya Kemenpar respon cepat terhadap fenomena aura farming Pacu Jalur ini. Untuk memasarkan event seperti ini butuh effort luar biasa, apalagi framing-nya sudah digunakan oleh orang di seluruh dunia," kata Fadli, Rabu (9/7/2025).
Fadli menyesalkan belum adanya kebijakan atau program khusus dari Kemenparekraf yang menyentuh langsung para anak penari jalur, termasuk tokoh muda seperti Rayyan Arkan Dikha yang saat ini viral dan telah ditetapkan sebagai Duta Pariwisata Riau oleh Gubernur Abdul Wahid.
"Anak-anak ini aset, terutama di Pacu Jalur. Tidak ada salahnya Kemenpar memberi perhatian lebih kepada Dhika dan kawan-kawan. Cita-cita mereka adalah memajukan budaya ini, dan itu butuh dukungan nyata," ujarnya.
Masata menekankan pentingnya kehadiran langsung pihak Kemenparekraf ke lapangan untuk melihat fasilitas dan infrastruktur di lokasi Pacu Jalur.
Fadli menyebut, selama ini pengelolaan lokasi masih bersifat tradisional dan butuh peningkatan dari segi estetika hingga keamanan.
"Turap dan tribun di lokasi masih sangat tradisional. Kalau ini ditata dengan baik, dengan dukungan dana APBN, bisa jadi destinasi unggulan yang aman dan menarik," tambahnya.
Masata juga mengkritik peran pasif Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, dalam memanfaatkan momentum viralnya tarian Pacu Jalur.
Menurut Fadli, meski sudah mendapat sorotan dari publik hingga tokoh seperti Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan sejumlah atlet asing, Kementerian belum mengambil langkah konkret.
"Ini momentum besar. Wapres Gibran, artis-artis nasional, bahkan atlet luar negeri sudah ikut mempopulerkan. Tapi dari Kemenpar, belum ada sentuhan apa pun," ujar Fadli.
TAPANULI TENGAH Tim Opsnal Satuan Reserse Narkoba (Sat Narkoba) Polres Tapanuli Tengah kembali menunjukkan komitmennya dalam pemberantas
Hukum dan KriminalJAKARTA Ketua tim penasihat hukum Tom Lembong, Ari Yusuf Amir, menegaskan bahwa kliennya tidak menerima aliran dana sepersen pun dalam p
Hukum dan KriminalOleh H. M. Yamin, SE, M.SiACEH adalah anugerah geografis dan kultural yang luar biasa. Dikenal sebagai Serambi Mekkah, Aceh menyimpan peson
OpiniJAKARTA Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) menanggapi sejumlah nota kesepahaman atau memorandum of under
EkonomiJAKARTA Istana Kepresidenan akhirnya angkat suara mengenai surat permohonan pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang telah
PolitikJAKARTA Musisi senior dan tokoh publik Ahmad Dhani kembali menjadi sorotan, kali ini bukan karena musik atau kiprahnya di dunia politik,
EntertainmentMEDAN Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Surya, secara simbolis menyerahkan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) Triwulan II tahun 2025 y
EkonomiJAKARTA Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) resmi mengumumkan bahwa Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah
EkonomiMEDAN Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, melakukan peninjauan langsung ke gedung eks Perisai Plaza yang berlokasi di Jalan Pemud
PemerintahanPADANGSIDIMPUAN Kebakaran hebat melanda kawasan padat penduduk di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Timbangan, Kecamatan Padangsidimpua
Peristiwa