BREAKING NEWS
Rabu, 09 Juli 2025

Masata Sentil Kemenpar: Pacu Jalur Mendunia, Anak Penari Jalur Butuh Perhatian

Abyadi Siregar - Rabu, 09 Juli 2025 14:57 WIB
65 view
Masata Sentil Kemenpar: Pacu Jalur Mendunia, Anak Penari Jalur Butuh Perhatian
Event Pacu Jalur Kuansing, Riau (foto: wonderful image)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

KUANTAN SINGINGI– Organisasi Masyarakat Sadar Wisata (Masata) menyoroti minimnya perhatian dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terhadap fenomena budaya Pacu Jalur di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau.

Kritikan disampaikan menyusul viralnya aksi tarian anak-anak di atas jalur (perahu tradisional), yang ramai diperbincangkan dan diparodikan oleh tokoh-tokoh dunia.

Sekretaris Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Masata, Ahmad Fadli, mengatakan Kementerian Pariwisata seharusnya lebih responsif terhadap tren budaya yang kini sedang naik daun di kancah internasional, termasuk fenomena yang disebut sebagai "aura farming" dari anak-anak penari jalur.

"Seharusnya Kemenpar respon cepat terhadap fenomena aura farming Pacu Jalur ini. Untuk memasarkan event seperti ini butuh effort luar biasa, apalagi framing-nya sudah digunakan oleh orang di seluruh dunia," kata Fadli, Rabu (9/7/2025).

Fadli menyesalkan belum adanya kebijakan atau program khusus dari Kemenparekraf yang menyentuh langsung para anak penari jalur, termasuk tokoh muda seperti Rayyan Arkan Dikha yang saat ini viral dan telah ditetapkan sebagai Duta Pariwisata Riau oleh Gubernur Abdul Wahid.

"Anak-anak ini aset, terutama di Pacu Jalur. Tidak ada salahnya Kemenpar memberi perhatian lebih kepada Dhika dan kawan-kawan. Cita-cita mereka adalah memajukan budaya ini, dan itu butuh dukungan nyata," ujarnya.

Masata menekankan pentingnya kehadiran langsung pihak Kemenparekraf ke lapangan untuk melihat fasilitas dan infrastruktur di lokasi Pacu Jalur.

Fadli menyebut, selama ini pengelolaan lokasi masih bersifat tradisional dan butuh peningkatan dari segi estetika hingga keamanan.

"Turap dan tribun di lokasi masih sangat tradisional. Kalau ini ditata dengan baik, dengan dukungan dana APBN, bisa jadi destinasi unggulan yang aman dan menarik," tambahnya.

Masata juga mengkritik peran pasif Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, dalam memanfaatkan momentum viralnya tarian Pacu Jalur.

Menurut Fadli, meski sudah mendapat sorotan dari publik hingga tokoh seperti Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan sejumlah atlet asing, Kementerian belum mengambil langkah konkret.

"Ini momentum besar. Wapres Gibran, artis-artis nasional, bahkan atlet luar negeri sudah ikut mempopulerkan. Tapi dari Kemenpar, belum ada sentuhan apa pun," ujar Fadli.

Editor
: Abyadi Siregar
Tags
komentar
beritaTerbaru