BREAKING NEWS
Senin, 06 Oktober 2025

Fadli Zon Terima Kunjungan Batak Center, Dorong Pelestarian Budaya dan Museum Batak

Abyadi Siregar - Selasa, 05 Agustus 2025 22:49 WIB
Fadli Zon Terima Kunjungan Batak Center, Dorong Pelestarian Budaya dan Museum Batak
Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, menerima kunjungan dari Dewan Pengurus Nasional (DPN) Batak Center di Gedung Kementerian Kebudayaan, Jakarta, Selasa (5/8). (foto: fadlizon/ig)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA — Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, menerima kunjungan dari Dewan Pengurus Nasional (DPN) Batak Center di Gedung Kementerian Kebudayaan, Jakarta.

Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk berdialog serta bertukar gagasan terkait pelestarian dan pengembangan budaya Batak, sekaligus menjajaki peluang kolaborasi strategis antara Kemenbud dan Batak Center dalam memajukan kebudayaan Batak.

Fadli menyampaikan apresiasi atas inisiatif Batak Center yang aktif tidak hanya dalam pelestarian, tetapi juga dalam pemanfaatan budaya untuk kemajuan bersama.

"Pemajuan kebudayaan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan seluruh elemen masyarakat. Kami sangat mengapresiasi banyak organisasi di Indonesia yang peduli terhadap kebudayaan dan turut berkontribusi bagi peradaban dunia," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (5/8).

Batak Center menyampaikan sejumlah gagasan strategis, di antaranya usulan pendirian Museum Batak di kawasan Danau Toba, pengajuan ulos sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) UNESCO, serta rencana penyelenggaraan Ulos Festival pada November 2025.

Fadli menyambut positif dan berkomitmen mendukung program-program tersebut, termasuk melalui skema Dana Indonesiana serta fasilitasi pengajuan warisan budaya ke UNESCO.

"Kami siap bekerja sama dan akan memfasilitasi upaya ini," tegas Fadli.

Menteri Kebudayaan juga menegaskan pentingnya pendekatan kemitraan publik-swasta (public-private partnership) untuk memperkuat pengembangan budaya nasional.

Menurutnya, pengajuan ulos sebagai WBTb serta pendirian museum yang spesifik akan memperkuat fungsi edukasi dan pelestarian pengetahuan budaya.

Sementara itu, Ketua Umum DPN Batak Center, Sintong M Tampubolon, menjelaskan bahwa organisasi ini berdiri pada 18 Agustus 2018 dengan fokus pada pengembangan budaya dan sumber daya manusia masyarakat Batak yang kreatif dan inovatif.

"Kami tengah memperjuangkan pengakuan ulos sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO. Ulos bukan hanya karya seni, tetapi mengandung nilai sakral dan historis yang sangat berarti bagi masyarakat Batak," jelas Sintong.

Batak Center juga mengusulkan pendirian Museum Batak sebagai pusat representasi budaya yang otentik dan menjadi wadah dokumentasi, edukasi, serta pelestarian warisan budaya Batak.

Museum ini diharapkan dapat memperkuat identitas lokal sekaligus mendukung pengembangan pariwisata di kawasan Danau Toba dengan manfaat sosial, budaya, dan ekonomi.

Sebagai bagian dari upaya pemajuan budaya, Batak Center juga tengah menyiapkan penyelenggaraan Ulos Festival kedua dengan tema "Ulos: Connection and Connectivity".

Festival ini dirancang sebagai jembatan penghubung nilai tradisi dan masa depan, sekaligus menjaga warisan budaya agar tetap relevan di tengah perkembangan zaman.

Ulos Fest pertama yang sukses digelar pada November 2019 di Museum Nasional Indonesia menjadi pijakan penting bagi kelanjutan acara ini.

Dalam pertemuan tersebut, Fadli Zon didampingi oleh Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Restu Gunawan, serta Direktur Bina Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Sjamsul Hadi.

Melalui sinergi yang kuat antara pemerintah dan komunitas budaya, diharapkan berbagai program yang direncanakan dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi pelestarian budaya Indonesia.*

(d/a008)

Editor
:
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru