BREAKING NEWS
Senin, 03 November 2025

Tradisi Banyupinaruh di Denpasar Selatan Berjalan Aman dan Tertib, Sinergi Polri-Pecalang Dapat Apresiasi

Fira - Senin, 08 September 2025 07:31 WIB
Tradisi Banyupinaruh di Denpasar Selatan Berjalan Aman dan Tertib, Sinergi Polri-Pecalang Dapat Apresiasi
Bhabinkamtibmas Desa Sanur Kaja dan Sanur Kauh, bersinergi dengan Bakamda Desa Adat Sanur, pecalang, dan petugas parkir amankan tradisi Banyupinaruh di beberapa pantai di Denpasar Selatan, Minggu (7/9/2025). (foto: Ist/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

DENPASAR – Pelaksanaan tradisi Banyupinaruh, sehari setelah perayaan Hari Saraswati, di wilayah Denpasar Selatan, berjalan dengan aman, tertib, dan lancar.

Ratusan umat Hindu memadati Pantai Bali Beach, Pantai Matahari Terbit, Desa Sanur Kaja, hingga Pantai Merta Sari, sejak Minggu pagi, 7 September 2025.

Banyupinaruh merupakan tradisi suci umat Hindu yang ditandai dengan mandi di laut atau sumber air alami sebagai simbol penyucian diri.

Momentum ini dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memohon keberkahan ilmu pengetahuan serta membersihkan lahir dan batin.

Untuk menjamin keamanan dan kenyamanan warga, Polsek Denpasar Selatan mengerahkan personel bersama Bhabinkamtibmas Desa Sanur Kaja dan Sanur Kauh, serta bersinergi dengan Bakamda Desa Adat Sanur, pecalang, dan petugas parkir setempat.

Petugas ditempatkan di sejumlah titik strategis, mulai dari akses masuk, kawasan pesisir, hingga area parkir kendaraan.

Kapolsek Denpasar Selatan, AKP Agus Adi Apriyoga, S.I.K., M.H., menyampaikan bahwa fokus pengamanan ditujukan pada aktivitas masyarakat yang mandi di laut, arus lalu lintas, serta pengawasan terhadap barang-barang bawaan yang ditinggal di pesisir pantai.

"Kami bersama pecalang dan petugas parkir melakukan atensi khusus di area pesisir, terutama untuk mengantisipasi aksi kriminalitas terhadap barang bawaan warga yang sedang mandi," ujarnya.

Kepadatan pengunjung sempat menyebabkan parkir kendaraan roda empat di kawasan Pantai Bangsal ditutup sementara, akibat area yang penuh.

Namun secara umum, arus lalu lintas menuju kawasan pantai berlangsung lancar dan terkendali.

Kondisi cuaca di lokasi dilaporkan mengalami hujan ringan, namun tidak berdampak signifikan terhadap jalannya tradisi.

Kegiatan masyarakat berlangsung khusyuk dan penuh khidmat.

Pengamanan terpadu yang melibatkan unsur kepolisian, pecalang, aparat desa adat, dan masyarakat, mendapat apresiasi dari warga.

Kolaborasi ini dianggap berhasil menciptakan suasana kondusif, aman, dan nyaman selama pelaksanaan ritual keagamaan.

Pihak kepolisian berharap semangat gotong royong dan sinergi ini dapat terus dipertahankan dalam setiap kegiatan masyarakat, khususnya yang melibatkan kerumunan besar.*

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru