BREAKING NEWS
Senin, 20 Oktober 2025

Turonggo Jati Budaya, Upaya Luhur Ibu Sarmiyati dan Bapak Putu Mardi Onos Lestarikan Warisan Seni Tradisional

Ahmad Yani Setiawan - Senin, 20 Oktober 2025 08:45 WIB
Turonggo Jati Budaya, Upaya Luhur Ibu Sarmiyati dan Bapak Putu Mardi Onos Lestarikan Warisan Seni Tradisional
Turonggo Jati Budaya, sebuah kelompok seni yang fokus melestarikan seni karawitan dan tari kuda lumping sebagai bagian dari warisan budaya leluhur Nusantara di Bandar Lampung. (foto: Ist/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

BANDAR LAMPUNG – Di tengah gempuran budaya populer dan arus modernisasi, sekelompok seniman di Bandar Lampung tetap teguh menjaga denyut kehidupan seni tradisional.

Mereka tergabung dalam Turonggo Jati Budaya, sebuah kelompok seni yang fokus melestarikan seni karawitan dan tari kuda lumping sebagai bagian dari warisan budaya leluhur Nusantara.

Kelompok ini dipimpin oleh Ibu Sarmiyati, sosok yang dikenal penuh dedikasi dalam dunia kesenian tradisional.

Baca Juga:

Ia tidak sendiri. Di setiap langkahnya, ia didampingi oleh Bapak Putu Mardi Onos, yang juga menjadi pilar penting dalam pembinaan dan pengembangan Turonggo Jati Budaya.

Dengan visi kuat untuk menjaga kelestarian budaya, keduanya memimpin grup ini secara konsisten dalam pelbagai kegiatan budaya seperti pertunjukan tari tradisional, pelatihan gamelan, seni membatik, dan pementasan kuda lumping.

Semua dilakukan demi satu tujuan: agar generasi muda tak melupakan jati diri bangsanya.

"Kami ingin seni tradisional tetap hidup, tetap relevan, dan bisa dinikmati oleh masyarakat luas, khususnya anak-anak muda," ujar Ibu Sarmiyati saat ditemui awak media dalam sebuah sesi dokumentasi baru-baru ini.

Turonggo Jati Budaya bukan sekadar kelompok pertunjukan. Mereka juga aktif melakukan pembinaan seni di tengah masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja.

Kelompok ini menjadi ruang belajar dan berekspresi bagi generasi muda yang ingin mengenal lebih dalam seni karawitan, gamelan, hingga tari kuda lumping yang sarat makna.

Bapak Putu Mardi Onos menambahkan bahwa keberadaan Turonggo Jati juga menjadi media untuk mempererat hubungan antarwarga melalui kegiatan budaya yang inklusif.

"Kami membuka diri untuk siapa saja yang ingin belajar atau hanya sekadar menonton. Seni tradisi ini milik semua orang," tuturnya.

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Menelusuri Keindahan dalam Seni: Dari Bentuk hingga Ekspresi Emosional
15 Warisan Budaya Indonesia yang Diakui UNESCO: Dari Batik hingga Reog Ponorogo
Ny Jelita Asri Ludin Resmi Jadi Bunda Literasi dan PAUD Deli Serdang, Fokus Bangun Karakter Anak Sejak Dini
Bupati Batu Bara Apresiasi Kekayaan Budaya Batak Toba di PSBD VI Asahan
Gubernur Sumut Lepas Peserta Kategori 100K Trail of The Kings, Danau Toba Jadi Pusat Lari Lintas Alam
Kemenperin Pacu Modest Fashion sebagai Penggerak Ekonomi Berbasis IKM
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru