BREAKING NEWS
Selasa, 17 Juni 2025

Pasturi Lansia di Sergai Terpaksa Hidup di Gubuk 4×5 Mtr,Rumah Mereka Roboh Diterpa Angin Puting Beliung

BITVonline.com - Senin, 23 Januari 2023 14:07 WIB
25 view
Pasturi Lansia di Sergai Terpaksa Hidup di Gubuk 4×5 Mtr,Rumah Mereka Roboh Diterpa Angin Puting Beliung
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

SERGAI – Pasangan suami istri Abdul Bahri (63) dan Sipatiah (57) warga Dusun VIII, Desa Kota Pari, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdangbedagai tinggal di sebuah gubuk tak layak huni.

Gubuk tersebut mereka tempati, setelah pada 7 Juli 2020, rumah pasutri lansia tersebut roboh ditiup angin puting beliung.

Keduanya kini menempati gubuk seluas 4×5 meter dengan dinding anyaman bambu dan beratap rumbia lantaran kondisi keuangan yang pas-pasan.

Baca Juga:

Abdul mengatakan, rumah gubuk terebut dibangun kembali untuk sementara waktu. Itu pun atas sumbangan warga setempat yang merasa iba.

“Gubuk ini terpaksa dibangun sementara waktu agar bisa kami tempati pasca terkena angin puting beliung pada 7 Juli 2020 kemarin. Rumah hancur rata dengan tanah. Itu pun dibantu oleh warga. Alhamdulillah, ada sedikit bantuan dari warga, keluarga dan perwiritan terkumpul lah sekitar Rp 650.000, kemudian membangun rumah ini,” ujar Abdul Bahri, Senin (23/1/2023).

Baca Juga:

Tak ada uang perbaikan rumah, Bahri pun lantas melapor ke Pemerintah Desa supaya mendapatkan bantuan.

Namun sudah hampir dua tahun rumahnya belum juga diperbaiki.

“Sudah pernah melapor, dan rumah kemarin sudah pernah di data dan dan ada berkas lainnya dibawa. Setelah itu, gak ada kabar hingga sekarang tidak terealisasi bantuan untuk rumah kami yang terkena angin puting beliung,” ujarnya.

Seiring waktu, rumah yang ditinggali orang Bahri dan istri semakin lapuk.

Ayaman bambu beratap nipa itu kini posisi sedikit miring.

Bahri mengatakan dirinya pernah ingin diberi tenda oleh Dinas Sosial.

Menurutnya dia telah punya rumah sederhana itu. Dia hanya meminta agar pemerintah membantu perbaikan rumahnya.

“Kalau saya hanya luntang-lantung ada yang minta kusuk, itulah untuk kehidupan sehari-hari. Kalau bapak – bapak Pemerintah dan para dermawan dapat membantu dan prihatin sama saya ya Alhamdulillah,” kata Bahri.

Di Desa Kota Pari setidaknya ada 26 rumah yang nasibnya sama seperti Bahri hidup di rumah tidak layak huni.

Kepala Desa Kota Pari Abdul Khair mengatakan, Pemerintah Desa telah mengajukan perbaikan rumah warga ke Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Perkim).

“Setiap musrenbang kita ajukan rumah yang tidak layak huni dan juga melalui proposal iya juga tapi belum juga ada direalisasi dari Perkim,” kata Abdul Khair.

Rencananya Perkim melakukan perbaikan rumah warganya pada akhir tahun 2022. Namun sampai saat ini belum ada informasi lebih lanjut usai pendataan yang sudah dilakukan Perkim.

“Belum ada, janji dari Perkim akhir tahun 2022 atau awal tahun 2023, tapi sampai saat ini belum juga,” katanya.

Abdul menyampaikan, dari 26 rumah warga tak layak huni  bekerja sebagai petani, buru tani, pedagang.

Warga tersebut adalah penduduk yang sudah lama menetap di sana sebagai pemilik tanah warisan keluarga.

“Mudah-mudahan ada pertemuan dengan pihak Perkim agar rumah warga bisa diperbaik,” ucapnya.

(R04)

 

beritaTerkait
Peltu Lubis Bongkar Praktik Judi dan “Jatah” untuk Aparat
Ratusan Pencari Kerja di Padang Jadi Korban Penipuan Lowongan Kerja, Kerugian Diduga Capai Miliaran
KPK Bongkar Dugaan Pembelian Jet Pribadi Pakai Uang Korupsi Pemprov Papua, Dibawa 19 Koper Tunai
DPRD Batu Bara Gelar Rapat Paripurna Pandangan Umum Fraksi Terhadap Nota Ranperda Pertanggungjawaban APBD 2024
Viral Anak Meninggal Usai Diduga Ditolak Rawat Inap, Dinkes Batam Rekomendasikan Evaluasi Layanan RSUD Embung Fatimah
Singapura Tolak Penangguhan Penahanan Paulus Tannos, Pemerintah RI Siap Lakukan Ekstradisi
komentar
beritaTerbaru