BREAKING NEWS
Rabu, 30 Juli 2025

Adam Malik, Sang “Kancil” dari Pematangsiantar yang Menembus Empat Zaman dan Menjadi Wakil Presiden RI

Adelia Syafitri - Kamis, 05 Juni 2025 08:02 WIB
322 view
Adam Malik, Sang “Kancil” dari Pematangsiantar yang Menembus Empat Zaman dan Menjadi Wakil Presiden RI
Wakil Presiden ke-3 Republik Indonesia, Adam Malik Batubara.
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN— Tepat pada 23 Maret 1978 silam, Adam Malik resmi menjadi Wakil Presiden ke-3 Republik Indonesia.

Ia dipilih langsung oleh Presiden Soeharto menggantikan Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang tidak bersedia dicalonkan kembali.

Penunjukannya bukanlah tanpa alasan: Adam Malik adalah sosok yang melewati empat babak sejarah penting bangsa Indonesia.

Baca Juga:

Dikenal sebagai "Si Bung" di kalangan keluarga dan kerabat dekat, Adam Malik merupakan tokoh yang mencatatkan jejak kuat dalam sejarah bangsa.

Baca Juga:

Lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara, pada 22 Juli 1917, Adam adalah putra dari pasangan Abdul Malik Batubara dan Salamah Lubis.

Bahkan di usia belia, Adam Malik telah menunjukkan kecerdasan dan semangat nasionalisme.

Ia dijuluki "kancil" oleh Perdana Menteri Amir Syarifudin karena kecerdikannya.

Pada usia 17 tahun, ia memimpin Partindo Pematangsiantar, partai lokal yang ia kembangkan dari hanya 11 orang anggota.

Merantau ke Jakarta, Lahirnya Karier Wartawan dan Pejuang

Setelah merantau ke Jakarta, Adam Malik menapaki karier sebagai jurnalis.

Ia adalah salah satu pendiri Kantor Berita Antar, cikal bakal LKBN Antara.

Saat pendudukan Jepang, Adam menjadi wartawan Domei, yang memberinya akses luas terhadap informasi internasional.

Informasi tersebut kemudian ia gunakan untuk menyuplai intelijen dan ide perjuangan bagi para tokoh bangsa.

Setelah kemerdekaan, ia dipercaya menjadi Ketua Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) pada 1945-1947.

Ia juga mendirikan Partai Rakyat dan Partai Murba, serta menjadi anggota DPR hasil Pemilu pertama tahun 1955.

Karier Diplomatik dan Internasional yang Cemerlang

Adam Malik bukan hanya tokoh nasional, tapi juga aktor penting di panggung internasional.

Ia pernah menjadi Duta Besar RI untuk Uni Soviet dan Polandia, serta memimpin delegasi RI dalam perundingan Irian Barat di Washington D.C.

Puncak prestasinya di kancah dunia terjadi pada 1971, saat ia terpilih sebagai Ketua Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-26.

Ia menjadi satu-satunya tokoh Indonesia yang pernah memimpin sidang majelis umum PBB, termasuk dalam momen bersejarah, yaitu penerimaan Republik Rakyat Tiongkok (RRC) sebagai anggota PBB dengan hak veto.

Kiprah Dalam Negeri Hingga Kursi Wakil Presiden

Di dalam negeri, Adam Malik pernah menjabat Menteri Perdagangan, Wakil Panglima Operasi KOTOE, Waperdam II, dan Menteri Luar Negeri dalam Kabinet Dwikora II.

Karier puncaknya datang pada 1978 saat ia dilantik menjadi Wakil Presiden RI, mendampingi Presiden Soeharto dalam periode kedua pemerintahan Orde Baru.

Adam Malik wafat pada 5 September 1984 dan dikenang sebagai tokoh bangsa yang bukan hanya cerdas, tetapi juga teguh memperjuangkan nilai-nilai diplomasi, kemerdekaan, dan kejujuran politik.*

(tp/a008)

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
komentar
beritaTerbaru
Gurita Serakahnomics

Gurita Serakahnomics

OlehAde AlawiFENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah

Opini