
Polri Temukan Produsen Besar Diduga Terlibat Kasus Beras Oplosan
JAKARTA Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap perkembangan terkini terkait pengusutan kasus beras oplosan yang meresahkan masya
Nasional
BATU BARA -Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Labuhan Ruku Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara, Alexander Lisman Putra, melaksanakan arahan, dialog, dan penguatan kepada seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mengenai aturan dan tata tertib serta hak dan kewajiban mereka. Kegiatan ini berlangsung pada pukul 17.00 WIB di Lapangan Blok Akasia.
Didampingi oleh Plh Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) beserta jajaran keamanan, Alexander memberikan penguatan dan pemahaman kepada WBP terkait aturan dan tata tertib yang harus mereka patuhi selama berada di Lapas Labuhan Ruku. Ia juga menekankan pentingnya menjalankan kewajiban sebelum mendapatkan hak.
“Sebelum mendapatkan hak, kalian harus menjalankan kewajiban. Ikuti aturan yang diberikan, seperti menjauhi narkoba dan tidak menggunakan handphone di blok, apalagi untuk melakukan penipuan dan judi online. Saya tegaskan kembali, tidak ada toleransi bagi siapapun yang menggunakan narkoba dan handphone,” tegas Alexander.
Baca Juga:Penguatan Aturan dan Tata Tertib
Dalam penjelasannya, Alexander menegaskan bahwa kepatuhan terhadap aturan dan tata tertib adalah syarat mutlak bagi setiap WBP. Hal ini bertujuan untuk menjaga ketertiban dan keamanan di dalam Lapas serta memastikan bahwa setiap WBP dapat menjalani masa pidana dengan baik. “Aturan dan tata tertib bukanlah untuk membatasi kalian, tetapi untuk menciptakan lingkungan yang kondusif dan aman bagi kita semua,” ujarnya.
Alexander juga menjelaskan bahwa pelanggaran terhadap aturan, terutama yang berkaitan dengan narkoba dan penggunaan handphone, akan ditindak tegas tanpa toleransi. “Kita semua harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang bersih dari narkoba dan tindakan kriminal lainnya. Ini demi kebaikan kita bersama,” tambahnya.
Baca Juga:Hak-Hak Warga Binaan
Selain menekankan kewajiban, Alexander juga memastikan bahwa hak-hak WBP selalu diberikan dan dilayani dengan maksimal. Hak-hak tersebut meliputi kunjungan tatap muka, makanan sehari-hari, pengusulan remisi, serta program integrasi yang bebas dari biaya. “Jangan khawatir dengan hak-hak kalian, kami pastikan kalian mendapatkan hak-hak selama menjadi WBP serta mendapatkan program integrasi sesuai aturan. Cari wali kalian agar program pengurusan integrasi kalian tidak terbengkalai, karena saya bertekad memberikan kalian pelayanan yang terbaik,” ucap Alexander.
Ia menambahkan bahwa transparansi dalam pemberian hak-hak tersebut adalah komitmen dari pihak Lapas Labuhan Ruku. Semua pelayanan yang diberikan tidak dipungut biaya sepersen pun alias 0 Rupiah, sehingga WBP dapat merasakan keadilan dan kepastian hukum yang adil.
Setelah memberikan pengarahan, Alexander menyempatkan diri untuk bernyanyi bersama dengan seluruh WBP. Kegiatan ini menciptakan suasana yang hangat dan menunjukkan sisi humanis dari seorang pemimpin Lapas. “Kebersamaan ini penting untuk membangun rasa kekeluargaan dan saling menghargai di antara kita. Saya harap kalian bisa menjalani hari-hari di sini dengan semangat dan tetap positif,” katanya.
Kegiatan tersebut berlangsung aman dan kondusif. Setelah selesai diberi pengarahan, para WBP kembali ke kamar hunian mereka dengan teratur. Langkah ini menunjukkan bahwa pesan dan arahan yang diberikan oleh Kalapas diterima dengan baik oleh seluruh WBP.
Alexander Lisman Putra menunjukkan komitmen yang tinggi terhadap pembinaan WBP. Ia percaya bahwa dengan memberikan pemahaman yang jelas tentang hak dan kewajiban, serta menjaga ketertiban dan keamanan di dalam Lapas, WBP dapat menjalani masa pidana dengan lebih baik dan mempersiapkan diri untuk kembali ke masyarakat.
Kegiatan seperti ini diharapkan dapat terus dilakukan secara rutin untuk memastikan bahwa WBP selalu mendapatkan informasi yang tepat dan merasa didukung selama menjalani masa pidana mereka. Keberhasilan pembinaan di Lapas Labuhan Ruku diharapkan dapat menjadi contoh bagi lembaga pemasyarakatan lainnya di Indonesia.
Dengan kepemimpinan yang tegas namun humanis, Alexander Lisman Putra menunjukkan bahwa pembinaan di Lapas bukan hanya tentang menjalankan hukuman, tetapi juga tentang memberikan kesempatan bagi WBP untuk memperbaiki diri dan mempersiapkan masa depan yang lebih baik. Kegiatan ini mencerminkan upaya terus-menerus untuk menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang lebih baik dan lebih manusiawi.
(N/014)
JAKARTA Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap perkembangan terkini terkait pengusutan kasus beras oplosan yang meresahkan masya
NasionalMEDAN Mendekorasi rumah memang menjadi salah satu cara untuk menciptakan suasana hunian yang nyaman dan estetis. Namun, tahukah Anda bahwa
Seni dan BudayaJAKARTA Kejaksaan Agung (Kejagung) terus mengembangkan kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pembangunan Jalan Tol JakartaCikampek II
Hukum dan KriminalJAKARTA Ketua DPP PDI Perjuangan Ganjar Pranowo mengenang mendiang ekonom senior Kwik Kian Gie sebagai sosok yang sangat berperan dalam pe
NasionalJAKARTA Kasus kematian misterius diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berinisial ADP (39) di sebuah kos di Menteng, Jakarta Pusat, mem
PeristiwaSAMOSIR Warganet dihebohkan dengan video viral yang memperlihatkan ratusan ikan mati mendadak di permukaan Danau Toba, Sumatera Utara. Ban
PariwisataJAKARTA Laga final Piala AFF U23 2025 mempertemukan Timnas Indonesia U23 dengan Vietnam U23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK),
OlahragaJAKARTA Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa Koperasi Desa Merah Putih bukanlah pihak yang akan
EkonomiJAKARTA Tim Digital Forensik dari Direktorat Siber Polda Metro Jaya mengungkap temuan penting dalam kasus kematian Arya Daru Pangayunan. B
PeristiwaSUMUT Dunia jagat maya kembali dibuat heboh setelah sebuah video yang memperlihatkan kondisi memprihatinkan Kebun Binatang di Medan, Sumat
Pariwisata