JAKARTA -Di tengah duka yang mendalam, suasana haru terasa di rumah duka Tanri Abeng, mantan Menteri Pendayagunaan BUMN era Soeharto yang berpulang pada hari Minggu (23/6/2024) pagi di usia 82 tahun. Puluhan tokoh dan pejabat senior turut menghampiri untuk memberikan penghormatan terakhir kepada sosok yang dianggap sebagai salah satu arsitek utama dalam perekonomian Indonesia.
Salah satu yang turut hadir untuk mengucapkan belasungkawa adalah Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla, yang tiba di rumah duka sekira pukul 10.20 WIB. Terlihat bersama sang istri, Mufidah Kalla, keduanya turun dari mobil hitam dengan pakaian yang serasi: Jusuf Kalla mengenakan kemeja koko berwarna biru muda sementara Mufidah Kalla mengenakan pakaian yang didominasi warna hitam, mencerminkan kesederhanaan dan penghormatan yang tulus dalam suasana kehilangan.
Kedatangan Jusuf Kalla disambut hangat oleh keluarga almarhum. Meskipun suasana haru terasa kuat, senyum-senyum hangat terlihat di antara mereka, mungkin sebagai ungkapan terima kasih dan penghargaan atas dukungan dan perhatian yang diberikan.
Pihak keluarga Tanri Abeng juga mengucapkan rasa terima kasih mereka atas kedatangan Jusuf Kalla dan semua yang turut berduka cita. Kedamaian dan kesederhanaan yang menjadi ciri khas Jusuf Kalla terlihat jelas, tanpa sepatah kata pun kepada wartawan, namun dengan senyuman yang mengandung makna mendalam.
Tanri Abeng, yang dikenal sebagai seorang intelektual ekonomi yang visioner, telah meninggalkan warisan berharga dalam bentuk pemikiran dan kontribusinya dalam mengelola dan mengembangkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pengalaman dan kebijaksanaannya dalam memimpin BUMN selama masa pemerintahan Soeharto dan B.J. Habibie menjadi cerminan bagi generasi penerus untuk terus melanjutkan perjuangan dan visi beliau dalam membangun ekonomi nasional.
Jusuf Kalla, dalam kediaman singkatnya di rumah duka, mungkin mengenang jejak panjang dan kontribusi yang telah diberikan oleh Tanri Abeng dalam memajukan sektor BUMN dan ekonomi Indonesia secara keseluruhan. Tanri Abeng bukan hanya sosok yang memiliki visi futuristik, tetapi juga seorang pemimpin yang berdedikasi untuk kemajuan bangsa, seperti yang diungkapkan oleh A.M. Hendropriyono, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), yang juga turut merasakan kehilangan besar atas kepergian sosok yang dianggap sebagai aset negara ini.
Dalam suasana yang penuh pengharapan dan kesedihan, kita diingatkan akan pentingnya meneruskan perjuangan dan warisan pemikiran Tanri Abeng untuk membangun Indonesia yang lebih baik dan berdaya saing di tingkat global. Semoga semua yang telah beliau perjuangkan dan bangun dapat terus dijaga dan ditingkatkan oleh para pemimpin dan generasi penerus kita.
Kepergian Tanri Abeng bukanlah hanya kehilangan bagi keluarga dan kenalan pribadinya, tetapi juga bagi seluruh bangsa Indonesia yang merasakan dampak dari kontribusi dan dedikasinya dalam memajukan sektor BUMN dan ekonomi nasional. Semoga beliau mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya dan warisan kebaikannya terus menginspirasi dan membimbing kita semua ke arah yang lebih baik.
(N/014)
Jusuf Kalla dan Istrinya Mufidah Kalla Turut Melayat ke Rumah Duka Tanri Abeng